PortalMadura.Com, Sumenep – Ratusan siswa dari tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) Taufiqurrahman, Desa Longos, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar salat gaib terhadap guru SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Achmad Budi Cahyanto yang menjadi korban penganiayaan siswanya, MH hingga meninggal dunia. Salat gaib itu dipimpin oleh gurunya.
“Kami sebagai siswa ikut prihatin terhadap kejadian yang menimpa guru di Sampang yang dianiaya siswanya hingga meninggal dunia. Ini salah satu bentuk solidaritas kami sebagai siswa,” kata Ketua Osis SMA Taufiqurrahman, Ainur Rafiqi, Sabtu (3/2/2018).
Menurutnya, sebagai siswa harus patuh terhadap guru, bukan justru sebaliknya. Sebab, guru itu selalu mengajarkan hal yang baik kepada siswanya sehingga anak didik juga harus tahu bagaimana menghormati gurunya.
“Penganiayaan yang dilakukan siswa di Sampang itu sangat menyakitkan para guru yang seharusnya dihormati. Tindakan siswa tersebut tidak layak untuk ditiru,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMA Taufiqurrahman, Fathorrahman meminta anak didiknya agar tidak mencontoh perbuatan yang dilakukan MH kepada gurunya.
“Siswa yang memiliki ilmu bela diri jangan sampai digunakan terhadap hal-hal yang negatif seperti yang terjadi di Sampang. Gunakanlah ilmu bela diri itu untuk persoalan yang baik,” pintanya. (Arifin/Putri)