Pembangunan RS, Ini Cerita Habib Muhammad Tanda Tangannya Dipalsukan

Pembangunan RS, Ini Cerita Habib Muhammad Tanda Tangannya Dipalsukan
RS Kusuma Hospital Pamekasan

PortalMadura.Com, Pamekasan – Salah seorang tokoh Masyarakat Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Habib Muhammad merasa tanda tangannya di palsukan dalam proses pembangunan RS Kusuma Hospital, di Jl Bonorogo.

Ia menceritakan, dugaan pemalsuan itu berawal dari salah satu pekerja RS Kusuma Hospital, berinisial NR yang mendatangi kediamannya untuk meminta tanda tangan persetujuan Masyarakat sekitar tentang pendirian RS Kusuma Hospital.

“Bu NR sendiri yang datang ke rumah. Kebetulan anaknya bersekolah dilembaga kami,” katanya, Senin (1/10/2018).

Lokasi lembaganya, Yayasan Adfa yang ia asuh berdampingan dengan gedung RS Kusuma Hospital. Kala itu, NR membawa selembar kertas agar Habib Muhammad bersedia membubuhkan tanda tangan.

Habib memang membubuhkan tanda tangan dalam selembar kertas tersebut, namun tidak berdampingan dengan persetujuan dari kelurahan.

“Yang saya persoalkan justru ada tanda tangan saya yang tiba-tiba berdampingan dengan tanda tangan kelurahan. Itu yang menurut saya aneh. Apalagi tanda tangan itu jauh berbeda dengan punya saya,” ujarnya.

Habib Muhammad heran atas kejadian itu, mengapa tiba-tiba ada izin pendirian RS Kusuma Hospital. Sedangkan di dalamnya ada unsur dugaan pemalsuan tanda tangan.

Dengan peristiwa itu, dirinya berusaha mendatangi RS Kusuma Hospital untuk menanyakan tentang dugaan pemalsuan tanda tangan tersebut. Dan meminta pertanggung jawaban pihak RS.

Namun yang tegrjadi justru NR diberhentikan dari RS Kusuma Hospital. Kasus dugaan pemalsuan tanda tangan tersebut akhirnya dilaporkan ke Mapolres Pamekasan tanggal 26 Maret 2018. Namun belum ada tindak lanjutnya dari penyidik.

“Saya hanya berharap kejelasan laporan tersebut karena kalau hal seperti ini dibiarkan, sama saja hukum di Pamekasan tumpul,” ujarnya.

Sementara, Direktur RS Kusuma Hospital, Tri Susandri Julianto mengaku siap bertanggung semisal ada pemalsuan tanda tangan.

Menurutnya, RS Kusuma Hospital sudah secara resmi beroperasi dan secara terbuka diresmikan oleh Bupati Pamekasan, Badrut Tamam.

“Sudah resmi soal pemalsuan tanda tangan dan lain-lain. Kami siap menghadap kepolisian jika memang di panggil,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Hari Siswo belum memberikan klarifikasi terkait status laporan dugaan pemalsuan tanda tangan salah satu tokoh Masyarakat tersebut.(Hasibuddin/Anek)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses