Tanaman Tebu Tak Cocok untuk Lahan Petani Sumenep

Kebijakan Impor Jagung Dipastikan Tak Pengaruhi Petani di Sumenep
dok. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Sumenep, Bambang Heriyanto (Foto: Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak mengizinkan petani menanam tebu. Pasalnya, kesuburan tanah di Bumi Sumekar ini tidak sama dengan tanah yang ada di wilayah Jawa.

“Tanah di Sumenep ini cocok untuk jagung dan padi. Jadi, petani jangan memaksa untuk menanam tebu, percuma,” kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto, Selasa (4/12/2018).

Bambang menyampaikan, jika tebu ditanam di tanah Sumenep, tebu tidak akan berkembang bagus dan kualitasnya juga kurang bagus. Bahkan, antara modal dan hasilnya tidak berimbang.

“Kecuali kalau ada pabrik tebu mini di Sumenep. Kalau hasil tanam tebu masih dikirim ke Jawa, petani lebih banyak mengeluarkan biaya atau modal. Untuk itu, lebih baik petani Sumenep tetap menanam padi dan jagung,” urainya.

Selain itu, lanjutnya, tanaman tebu itu bisa merusak terhadap struktur tanah. Karena kadar kapur tanah di Madura berbeda dengan di luar Madura. Beberapa tahun lalu, sebagian daerah sempat ditanami tebu. Salah satunya di Kecamatan Gapura dan Manding, namun hasilnya tidak sesuai dengan biaya produksi.

“Petani juga belum berpengalaman dalam menanam tebu. Jadi petani di sini lebih pas mengembangkan tanaman padi dan jagung,” pungkasnya. (Arifin/Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.