PortalMadura.Com – Aksi unjuk rasa masyarakat di Jayapura, Papua berujung ricuh dan massa membakar kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) pada Kamis, (29/8/2019).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto mengonfirmasi kericuhan tersebut.
“Hari ini saya juga mendapat laporan demo yang berjalan di Abepura ke Jayapura sudah membakar gedung MRP, menjebol rumah tahanan,” kata Wiranto di Gedung DPR RI, Jakarta.
Wiranto menyayangkan massa unjuk rasa yang merusak fasilitas umum. Padahal, lanjut dia, fasilitas tersebut dibangun menggunakan uang rakyat.
“Itu sebenarnya dibangun untuk rakyat. Jadi salah alamat kalau demonstrasi merusak itu semua.
Hingga berita ini dilansir Kantor berita Turki, Anadolu Agency, Kepolisian Daerah Papua belum bisa dihubungi.
Aksi unjuk rasa masih terus berlanjut di sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat mengecam rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur pada 16-17 Agustus 2019.
Pada Rabu, unjuk rasa di Kabupaten Deiyai berujung ricuh hingga menyebabkan tiga orang tewas yakni satu prajurit TNI dan dua orang sipil.
Menteri Minta Aksi Papua Tak Kibarkan Bendera Bintang kejora
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta massa aksi terkait Papua untuk tidak mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Tjahjo mempersilahkan massa untuk menyampaikan aspirasinya melalui aksi demonstrasi. Namun dia berharap aksi tersebut tidak berujung anarkis.
“Soal aspirasi yah asal tidak anarkis,” ujar Tjahjo di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Dia juga menambahkan meski sempat terjadi aksi berujung ricuh, pemerintahan di Papua tetap berjalan.
“[Pelayanan] jalan terus tak ada masalah,” kata dia.
Dia memerintahkan kepala daerah untuk mengaktifkan forum komunikasi pimpinan daerah untuk tetap menjaga kondusifitas di sana.
Sebelumnya, dalam sejumlah aksi demonstrasi di sejumlah daeral yang menentang sikap rasis aparat terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Dalam aksi tersebut massa mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Bahkan pada aksi demonstrasi di depan Istana Merdeka, Jakarta beberapa waktu lalu, massa juga sempat mengibarkan bendera Bintang Kejora yang merupakan simbol kemerdekaan Papua.(*)