PortalMadura.Com, Bangkalan – Petani garam di wilayah Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mulai gerah dengan kondisi harga garam yang tidak memihak petani. Puncaknya, lahan garam yang mereka miliki mulai dijadikan tambak udang.
“Kalau tetap dijadikan lahan produksi garam, kami terus rugi. Apalagi harga garam hanya Rp 500 per kilogram. Itu sejak adanya garam impor,” kata salah seorang petani garam Desa Tajungan, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Abdul Karim, Selasa (4/2/2020).
Di wilayah dia, awalnya ada sekitar 750 hektare lahan untuk memproduksi garam. Saat ini, tinggal 193 hektare yang menjadi lahan pegaraman. Itu pun sudah banyak lahan yang tidak diurus.
“Pada saatnya nanti, bisa saja semuanya menjadi lahan produksi udang atau ikan lainnya,” ucapnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangkalan, Muhammad Zaini, mengaku sudah melakukan upaya maksimal untuk membantu para petani garam agar tetap menekuni mata pencahariannya sambil menunggu solusi dari pemerintah.
“Saya selalu memberikan semangat kepada para petani garam dan saya sudah memberikan bantuan dalam bentuk apapun agar mereka tetap tekun,” katanya.
Namun, pihaknya menyerahkan pada warga jika memiliki keinginan untuk mengubah lahan garam menjadi tambak udang.
“Yang terpenting, kami sudah memberikan bantuan dan motivasi, karena kami tidak punya hak untuk melarang,” tandasnya.(*)
Video Hadrah Modern Nada dan Dakwah