PortalMadura.Com, Bangkalan – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, tersedia hanya 133 kantong. Kondisi ini tergolong krisis.
Direktur PMI Bangkalan, dr. Fachrur Rosi, Rabu (25/11/2020) menyampaikan, tiap hari kebutuhan darah mencapai 20-25 kantong. “Stok darah memang kurang,” katanya.
Untungnya, kata dia, kebutuhan darah juga berkurang mulai masa pandemi. Sebelum pandemi, kebutuhan bisa mencapai 60-70 kantong darah tiap harinya.
Stok darah yang tersedia saat ini, di antaranya darah golongan A terdapat 68. Sedangkan golongan B masih ada 44 dan AB tinggal 6 kantong serta darah golongan O sebanyak 15.
Menurut dia, berkurangnya stok darah juga dampak dari pandemi. Para pendonor banyak yang tidak keluar rumah, misalnya, universitas melangsungkan kuliah melalui daring.
“Sebelum pandemi, mahasiswa dan masyarakat banyak yang mendonorkan darah. Kadang bisa mencapai 300 sampai 400 kantong dalam setiap harinya,” terangnya.
Upaya yang dilakukan PMI Bangkalan agar stok darah tetap tersedia, pihaknya bersama staf aktif menghimbau pada masyarakat agar mau mendonorkan darah demi kemanusiaan.
“Setiap bulan, para staf di Kantor PMI wajib membawa masyarakat untuk mendonorkan darahnya, dari 5 sampai 7 orang,” sebutnya.
Stok setiap golongan darah, pihaknya menargetkan selalu tersedia minimal 50 kantong. “Jika kurang dari target, maka dinyatakan sangat kritisi,” tandasnya.(*)