PortalMadura.Com – Kulit bayi yang baru lahir masih sensitif dan rentan mengalami iritasi. Hal ini karena kondisi kulit bayi baru lahir masih lemah, sehingga rentan timbul ruam atau iritasi pada kulit. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah dalam melakukan perawatan kulit bayi.
Dilansir dari laman Alodokter.Com, Jumat (29/1/2021), berikut cara merawat kulit bayi baru lahir yang dapat Anda lakukan:
Jangan Terlalu Sering Mandi
Hingga usia 1 bulan atau lebih, Anda cukup membersihkan tubuh si kecil dengan menyeka permukaan kulitnya menggunakan handuk basah, sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Pada masa ini, tubuh bayi tidak terlalu kotor sehingga tidak perlu sering memandikannya. Terlalu sering mandi bisa mengikis kadar minyak alami pada permukaan kulitnya. Padahal, minyak tersebut berfungsi untuk menjaga kelembapan kulit bayi.
Jaga Kelembapan Kulit
Oleskan pelembap yang bebas wewangian pada kulit bayi setelah mandi pada si kecil, untuk mencegah kulitnya menjadi kering. Produk pelembap jenis krim lebih disarankan ketimbang losion.
Cegah Ruam Popok
Ruam popok merupakan hal yang sangat umum dialami oleh bayi. Untuk mencegah hal itu terjadi, Bunda disarankan untuk sering mengganti popoknya ketika sudah basah atau kotor karena tinja.
Rawat Kulit Kepala
Kulit kepala bayi baru lahir biasanya terlihat kering atau mengelupas seperti ketombe. Pada kondisi yang lebih parah, kulit kepala bayi bisa dipenuhi oleh bercak pengerasan kulit seperti sisik berwarna kekuningan, tebal, dan berminyak. Pijat lembut kepala bayi untuk membantu merontokkan sisik tersebut, kemudian sisir rambutnya menggunakan sisir bayi agar sisik dapat terlepas. Setelah itu, bilas kepalanya dengan air bersih.
Lindungi Dari Sengatan Matahari Langsung
Paparan sinar matahari pagi baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D pada bayi. Tapi ingat, hindari paparan sinar matahari langsung pada bayi yang baru lahir. Tetap kenakan pakaian pada Si Kecil dan gunakan payung atau topi sebagai pelindung tambahan.