PortalMadura.com, Pamekasan – Santri dan pemuda di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur mendeklarasikan organisasi Gerakan Santri dan Pelajar Rahmatan lil Alamin (Gasper) yang bertempat di aula Kemenag lantai dua Jalan Brawijaya, Senin (23/2/2015).
Ketua Gasper Pamekasan, Abd Kholik mengatakan, dibentuknya organisasi itu menyusul banyaknya faham keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran ahlu sunnah wal jama’ah (Aswaja). Tentu faham itu akan mengganggu keutuhan negara kesatuan republik indonesia (NKRI) yang kita cintai.
“Untuk memperkuat aliran Aswaja di bawah NKRI, karena saat ini banyak aliran baru yang membid’ahkan atau men-syirikkan amaliah Aswaja seperti tahlil, barzanji, muludan, ziaroh kubur, bahkan mau merubah negara NKRI menjad negara Islam,” katanya.
Pihaknya berkomitmen kuat untuk menolak ajaran-ajaran tersebut dengan cara memberikan kajian keagamaan dan sosial, memperkuat paham aswaja kepada masyarakat. Seperti dialog, menyebar buletin tentang dalil amaliah Aswaja.
“Bahkan kami akan turun ke jalan jika ada kelompok atau siapapun yang mengusik amaliah aswaja yang sudah menyatu dengan budaya kearifan lokal Madura,” tegasnya.
Acara yang bertema membumikan cinta, rajut perdamaian menuju Islam rahmatan lil alamin itu hadir sebagai orator tunggal Gus Reza dari pondok pesantren Lirboyo. (Marzukiy/htn)