PortalMadura.Com – ChildFund International di Indonesia akan mengadakan gelar wicara hibrida bertajuk “Hari Anak Nasional: Mengatasi Risiko-risiko Daring” pada Selasa (23/7/2024). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya perundungan siber yang sering menimpa anak dan orang muda, serta membahas solusi dan perlindungan anak di era digital. Diskusi ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, orang tua, guru, dan anak-anak.
Kasus-kasus seperti yang dialami Lina, seorang anak yang menjadi korban fitnah dan perundungan siber, menunjukkan betapa pentingnya perlindungan anak di dunia maya. Berdasarkan penelitian ChildFund, 6 dari 10 anak muda pernah mengalami perundungan siber dalam tiga bulan terakhir, dengan anak perempuan lebih sering menjadi korban. ChildFund juga mencatat bahwa 5 dari 10 orang muda usia 13-24 tahun pernah menjadi pelaku perundungan siber.
ChildFund International di Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk melindungi anak-anak dari bahaya online. Mereka bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai komunitas untuk memberikan pendidikan tentang keselamatan internet melalui program seperti Swipe Safe dan Web Safe and Wise. Kegiatan kampanye mereka juga mencakup lomba video di media sosial dan lomba mural antar sekolah.
Diskusi “Hari Anak Nasional: Mengatasi Risiko-risiko Daring” akan menghadirkan berbagai narasumber, termasuk Ciput Eka Purwianti dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak, Vidi sebagai penyuara hak anak, dan Reny Haning dari ChildFund International. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan memberikan strategi serta pengalaman dalam melindungi anak-anak di era digital.