PortalMadura.Com, Jakarta – Bitcoin (BTC) melonjak ke level USD 65.000 dengan kenaikan 6,35% dalam 24 jam terakhir dan sekitar 20% dalam seminggu, pada Selasa (16/7). Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor seperti penurunan inflasi, pidato dovish dari Jerome Powell, dan akumulasi oleh manajer investasi. Insiden politik yang melibatkan Donald Trump turut mempengaruhi lonjakan ini, dengan pasar kripto global bereaksi signifikan.
Serangan terhadap Trump dalam pertemuan di Pennsylvania pada Minggu (14/7) mengakibatkan lonjakan harga Bitcoin dan Altcoin. M Yusuf Musa dari Nanovest menjelaskan bahwa dukungan Trump terhadap aset kripto menciptakan sentimen bullish. Selain itu, penjualan Bitcoin sitaan oleh Kejaksaan Agung Jerman sebelumnya juga memberikan tekanan pada harga. Setelah insiden tersebut, Bitcoin melampaui USD 61.000 dan terus meningkat, menyebabkan likuidasi besar di pasar derivatif.
Ethereum (ETH) dan Binance (BNB) juga mengalami kenaikan harga signifikan, sementara koin meme terinspirasi Trump mencatat kenaikan dramatis. Tony Sycamore dari IG Australia Pty menyebutkan bahwa insiden yang melukai telinga Trump memberikan momentum tambahan bagi Bitcoin. Peluang kemenangan Trump dalam pemilu juga meningkat drastis, tercermin dari aktivitas di platform prediksi kripto Polymarket.
Menurut Rosenblum dari GSR, volatilitas politik merupakan katalis pembelian Bitcoin. Insiden terhadap Trump menyoroti kerentanan status quo global dan mendorong pembelian Bitcoin. Harga Bitcoin diperkirakan akan terus meningkat karena volume pembelian tetap kuat dan didukung oleh narasi politik yang berkembang. Platform investasi seperti Nanovest menawarkan kemudahan untuk berinvestasi di berbagai aset kripto dan saham Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel