PortalMadura.Com, Jakarta – Di tengah persaingan yang ketat, menurunkan harga kerap menjadi solusi cepat untuk menarik konsumen. Namun, cara ini bisa mengorbankan margin keuntungan. Sebagai alternatif, ada berbagai strategi penentuan harga yang bisa membuat produk tetap menarik di mata pelanggan tanpa harus terjebak dalam perang harga. Salah satunya adalah value-based pricing, yaitu menetapkan harga berdasarkan nilai produk di mata konsumen. Konsumen biasanya rela membayar lebih untuk produk yang memiliki manfaat tambahan, seperti produk kecantikan organik yang menawarkan nilai kesehatan dan ramah lingkungan.
Selain itu, ada strategi skimming pricing, di mana produk dijual dengan harga tinggi saat peluncuran dan perlahan diturunkan. Ini sering diterapkan pada produk teknologi seperti smartphone, yang menarik segmen pengguna awal yang rela membayar lebih untuk menjadi yang pertama memiliki. Strategi ini bisa meningkatkan keuntungan secara signifikan di fase awal, sebelum produk dijual lebih murah untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Penetration pricing juga menjadi pilihan efektif, terutama saat memasuki pasar baru. Dengan menawarkan harga awal yang terjangkau, strategi ini dapat menarik lebih banyak konsumen dalam waktu singkat. Misalnya, layanan streaming yang memberikan diskon besar di tahun pertama untuk menggaet pengguna baru, kemudian menyesuaikan harga setelah konsumen merasa puas dan nyaman dengan layanan tersebut.
Terakhir, ada dynamic pricing, yaitu penyesuaian harga berdasarkan permintaan atau musim tertentu. Strategi ini sering digunakan pada periode belanja besar, seperti saat diskon tanggal kembar. Pada momen-momen seperti ini, penjualan dapat meningkat drastis karena konsumen tertarik dengan potongan harga yang signifikan, terutama di platform e-commerce yang menawarkan promo besar pada hari-hari spesial.