PortalMadura.Com, Jakarta – Harga emas (XAU/USD) terus menunjukkan tren positif pada (22/11/2024), dengan mencatatkan kenaikan signifikan dan mencapai level tertinggi dalam satu setengah minggu terakhir. Peningkatan ini didorong oleh ketegangan geopolitik yang terkait dengan konflik Rusia-Ukraina, yang meningkatkan minat investor terhadap aset safe haven seperti emas. Selain itu, pelemahan Dolar AS juga turut memberikan dorongan bagi penguatan harga logam mulia ini.
Menurut analisis dari Dupoin Indonesia, harga emas saat ini berada dalam pola bullish yang kuat, dengan sinyal positif dari indikator teknis Moving Average. Jika tren ini berlanjut, harga emas diprediksi bisa menembus level $2.690. Namun, jika terjadi pembalikan arah, target koreksi berada di sekitar $2.648. Sentimen pasar yang positif juga turut memperkuat momentum kenaikan harga emas.
Kenaikan harga emas juga dipengaruhi oleh kebijakan Presiden terpilih AS, Donald Trump, yang diprediksi akan meningkatkan inflasi. Hal ini berpotensi membatasi ruang bagi The Fed untuk terus menurunkan suku bunga secara agresif. Namun, kenaikan imbal hasil obligasi AS yang didorong oleh ekspektasi inflasi memberikan tekanan bagi emas, membuat para pelaku pasar lebih berhati-hati dalam mengambil posisi bullish.
Selain faktor ekonomi domestik, ketegangan geopolitik yang semakin meningkat, terutama terkait dengan kebijakan Rusia mengenai serangan nuklir, memberikan penguatan lebih lanjut bagi harga emas. Keputusan The Fed yang cenderung lebih hati-hati dalam menurunkan suku bunga juga turut mendukung penguatan emas, karena pasar mengantisipasi pelemahan Dolar AS. Secara keseluruhan, kombinasi ketidakpastian global dan faktor ekonomi domestik yang berfluktuasi membuat emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik.