PortalMadura.com – Industri aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat pada 2024, dengan total transaksi mencapai Rp650,61 triliun, hampir empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Data Bappebti mencatat jumlah pelanggan aset kripto juga meningkat menjadi 22,91 juta, mencerminkan minat yang semakin besar terhadap investasi digital. Meskipun belum melampaui rekor 2021 sebesar Rp859,4 triliun, lonjakan ini menunjukkan ekosistem kripto di Indonesia semakin matang.
Menurut CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, peningkatan transaksi ini didorong oleh berbagai faktor global dan domestik, seperti persetujuan ETF berbasis kripto, meningkatnya adopsi institusional, serta stabilitas regulasi di Indonesia. Tokocrypto sendiri mencatat transaksi sebesar Rp151 triliun, menyumbang 23,21% dari total transaksi nasional, sekaligus mencapai profitabilitas yang meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
Untuk mempertahankan momentum pertumbuhan, inovasi dalam industri kripto menjadi faktor utama. Iqbal menekankan pentingnya pengembangan produk, regulasi yang progresif, serta ekosistem yang inklusif guna menjaga daya saing Indonesia di kancah global. Dukungan dari pemerintah dan pelaku industri diharapkan dapat mempercepat adopsi aset digital secara lebih luas.
Dengan perkembangan yang sangat positif, masa depan industri kripto di Indonesia terlihat semakin menjanjikan. Tokocrypto, sebagai platform perdagangan kripto terbesar di Indonesia dengan dukungan Binance, terus berupaya menyediakan layanan yang aman dan inovatif. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.tokocrypto.com.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES