PortalMadura.Com, Jakarta – Diskusi pada hari kedua AOFOG Campus 3 di Jakarta menyoroti perkembangan terbaru dalam penanganan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan teknologi reproduksi berbantu (ART). Para ahli dari berbagai negara membahas strategi inovatif yang bertujuan meningkatkan peluang kehamilan bagi perempuan dengan PCOS melalui pendekatan yang lebih aman dan efektif.
Dr. Ho Manh Tuong dari Vietnam menjelaskan manfaat in vitro maturation (IVM) sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan stimulasi ovarium konvensional bagi pasien PCOS. Teknik ini mengurangi risiko Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS) dan meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan. Sementara itu, Prof. Raymond R. Tjandrawinata memaparkan pengembangan isoform gonadotropin terbaru yang meningkatkan efektivitas stimulasi ovarium dalam prosedur bayi tabung (IVF).
Assoc. Prof. Lan N Vuong dari Vietnam menyampaikan data klinis terbaru mengenai karakteristik pasien PCOS di Vietnam, yang menunjukkan perbedaan fenotipe dan respons metabolik dibandingkan populasi Barat. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan berbasis populasi dalam pengobatan PCOS agar lebih sesuai dengan kondisi pasien di Asia.
Forum ini membuka peluang kolaborasi lebih luas dalam penelitian dan inovasi ART di kawasan Asia-Oseania. Dengan pemahaman yang semakin mendalam tentang PCOS dan teknologi reproduksi berbantu, diharapkan lebih banyak perempuan dapat menerima perawatan yang lebih personal dan efektif dalam perjalanan mereka menuju kehamilan.