Bocah 11 Tahun di Pamekasan Ditemukan Meninggal Setelah Hilang Terseret Arus Sungai

Bocah 11 Tahun di Pamekasan Ditemukan Meninggal Setelah Hilang Terseret Arus Sungai
Bocah 11 Tahun di Pamekasan Ditemukan Meninggal Setelah Hilang Terseret Arus Sungai

PortalMadura.com— Hosairi (11), bocah yang hilang terseret arus sungai saat bermain di dekat rumahnya di Dusun Pao, Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, akhirnya ditemukan pada Rabu (14/5/2025) setelah dua hari pencarian intensif.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tepi Sungai Laccaran, Dusun Banyumas, Desa Klampar, sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.

Dalam sebuah video amatir yang beredar di media sosial, terlihat warga menggotong jenazah korban ke pinggir sungai.

Suasana haru menyelimuti lokasi penemuan tersebut.

Seorang ibu yang merekam video memastikan kabar penemuan korban dengan seruan: “Assalamualaikum, udah ketemu-udah, tolong sampaikan di Banyumas,” teriaknya.

Setelah menerima informasi tersebut, tim gabungan Basarnas yang tengah melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai langsung bergegas menuju lokasi penemuan.

Tak lama berselang, warga sekitar mulai berdatangan untuk memastikan kondisi korban.

Jenazah Hosairi kemudian dievakuasi menggunakan mobil ambulans dan langsung dibawa ke rumah duka di Desa Palesanggar untuk dimakamkan.

Proses pemakaman dilakukan pada sore hari dengan pengawalan dari aparat desa dan keluarga besar korban.

Sebelumnya, pada hari kedua pencarian, tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Basarnas, TNI-Polri, relawan, dan warga melakukan penyisiran menyusuri aliran sungai dari lokasi awal kejadian hingga mencapai Desa Poto’an Daja (Pesantren Banyuanyar), Desa Akkor (Pesantren Bata-Bata), Angsanah, dan akhirnya ditemukan di Desa Klampar.

“Alhamdulillah korban berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke rumah duka. Saat pencarian sempat turun hujan, tetapi bersamaan dengan penemuan korban. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh tim dan masyarakat yang telah membantu proses pencarian ini,” tutur Akhmad Dofir Rosidi, Plt Kalaksa BPBD Pamekasan.

Peristiwa ini kembali menjadi peringatan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga anak-anak dari risiko bermain di area sungai, terlebih saat musim hujan atau debit air sedang tinggi.

Pemerintah daerah juga akan mengimbau pemasangan rambu-rambu peringatan di sejumlah titik rawan banjir dan arus deras di wilayah Pamekasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses