PortalMadura.com- Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menetapkan status waspada terhadap kejadian kebakaran lahan (karhutla) selama musim kemarau tahun ini. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dan menghindari pembakaran sampah secara sembarangan.
Kasi Operasional dan Pengendalian Kebakaran pada Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP-Damkar) Kabupaten Pamekasan, Zainuddin, mengatakan penetapan status waspada merupakan langkah antisipatif mengingat potensi kebakaran lahan yang tinggi di musim kemarau.
“Sebab, berdasarkan kebiasaan tahun-tahun sebelumnya, musibah kebakaran lahan sering terjadi saat musim kemarau seperti sekarang ini,” katanya di Pamekasan, Sabtu (26/7/2025).
Zainuddin menjelaskan bahwa sepanjang periode 1 hingga 26 Juli 2025, sudah terjadi lima kejadian kebakaran lahan di wilayah Pamekasan. Semua kasus tersebut disebabkan oleh human error atau kesalahan manusia yang membakar sampah sembarangan.
“Kobaran api lalu merembet ke lahan-lahan dengan rumput kering, karena ditiup angin kencang,” ujar dia.
Sebagai contoh, Zainuddin menunjukkan kejadian kebakaran lahan di Desa Teja, Pamekasan, pada 24 Juli 2025 lalu. Saat itu, seorang warga membakar sampah tidak jauh dari rumahnya, namun api merembet ke lahan ilalang kering.
“Api yang ditiup angin kencang membesar dan nyaris merembet ke perkampungan warga yang tinggal di sekitar lokasi,” katanya.
Beruntung, tim pemadam kebakaran bereaksi cepat dan langsung tiba di lokasi kejadian, sehingga kobaran api yang sudah mendekati pemukiman warga berhasil dipadamkan.
Karena itu, Zainuddin menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membuang sampah berbentuk pembakaran. “Kami meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan dampak yang berpotensi terjadi,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan saat ini telah menyediakan pos layanan darurat bencana bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan. Masyarakat dapat melaporkan kejadian darurat melalui nomor telepon seluler 081 973 383 113.
“Kami juga mulai mendirikan posko penanggulangan bencana di wilayah utara Pamekasan, karena musibah kebakaran lahan biasanya terjadi di hampir semua wilayah, termasuk di wilayah utara,” tambah Zainuddin.
Berdasarkan catatan tim pemadam kebakaran Pemkab Pamekasan, kasus kebakaran lahan merupakan kejadian dominan selama musim kebakaran. Pada tahun 2024, sebanyak 174 kejadian kebakaran ditangani, dengan rincian 153 kejadian merupakan kebakaran lahan dan 21 kejadian lainnya berupa kebakaran bangunan seperti rumah, dapur, kandang sapi, dan gudang.