Ingin Trading Crypto? Pelajari Dahulu Cara Membaca Candlestick

Avatar of PortalMadura.Com
Ingin Trading Crypto? Pelajari Dahulu Cara Membaca Candlestick

PortalMadura.ComCryptocurrency merupakan salah satu instrumen investasi yang saat ini banyak digemari oleh generasi muda dibandingkan dengan saham, forex, atau reksadana. Hal ini karena crypto mampu memberikan peluang potensi, namun tetap memiliki resiko yang harus diperhitungkan.

Banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk mendapatkan potensi pendapatan dari mulai investasi berupa DCA, Staking, Airdrop hingga melakukan trading spot atau trading futures yang bisa meningkatkan potensi keuntungan berkali lipat.

Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.

Namun sebelum melakukan trading crypto maka ada faktor yang harus dipenuhi terlebih dahulu seperti memilih aplikasi exchange crypto. Kamu bisa memilih exchange crypto yang memiliki fitur lengkap, banyak aset crypto yang diperdagangkan seperti Bitcoin, Ethereum, Pepe coin, Solana, Tether, dll.

Setelah memilih aplikasi trading crypto yang terbaik, maka langkah selanjutnya adalah dengan mempelajari cara baca candlestick. Melalui grafik candlestick inilah kamu bisa menganalisa dan menentukan arah pergerakan harga aset crypto tersebut.

Apa itu Candlestick?

Candlestick adalah jenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan pergerakan harga suatu aset dalam waktu tertentu. Mereka terbentuk dari harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan dari aset yang akan diperdagangkan.

Fungsi Candlestick

Dalam dunia trading crypto, candlestick berfungsi sebagai alat untuk menganalisis dan meramalkan arah pergerakan harga selanjutnya, membantu trader untuk memahami apakah tren yang terjadi saat ini bersifat bullish atau bearish.

Oleh karena itu, belajar cara membaca candlestick sangat bermanfaat bagi para trader untuk menentukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar dari pasar, namun analisis ini sebaiknya juga didukung oleh analisis fundamental agar hasilnya lebih akurat.

Cara Membaca Candlestick

Anatomi Candlestick
Badan: Bagian tebal dari candlestick yang menunjukkan selisih antara harga pembukaan dan harga penutupan dalam periode tertentu. Jika badan candlestick panjang, ada perubahan harga yang signifikan; jika pendek, berarti terjadi perubahan yang kecil.

Sumbu: Garis tipis yang terletak di atas dan di bawah badan, menggambarkan harga tertinggi dan terendah selama periode tersebut.

Apabila badan candlestick sangat kecil atau tidak ada, itu menandakan bahwa harga pembukaan hampir sama dengan harga penutupan.

Penjelasan Batang Lilin dan Sumbu

Batang lilin: Menunjukkan selisih antara harga buka dan harga tetap dalam satu periode.

Sumbu atau ekor: Garis tipis di atas dan bawah batang lilin menggambarkan harga tertinggi dan terendah dalam periode tersebut.

Jika terdapat sumbu di atas batang lilin, itu mengindikasikan harga tertinggi untuk periode itu. Jika tidak ada sumbu atas, maka bagian atas batang lilin adalah harga tertinggi.

Perbedaan Warna Candlestick

Warna batang candlestick bervariasi tergantung pada skema yang dipakai oleh platform grafik, umumnya terdiri dari warna putih dan hitam, hijau dan merah.

Warna putih atau hijau menunjukkan bahwa harga penutupan lebih tinggi dibandingkan harga pembukaan dalam periode tertentu. Sebaliknya, warna hitam atau merah menunjukkan bahwa harga penutupan lebih rendah dibandingkan harga pembukaan selama periode yang sama.

Cara Baca Satu Candle

Jika terdapat sumbu tipis yang panjang yang bisa menjadi tanda adanya tren bearish atau penurunan. Ini berarti trader berkeinginan untuk menjual; semakin tinggi sumbu atas yang muncul, semakin kuat sinyal tersebut.

Sumbu tipis yang panjang di bawah menunjukkan adanya sinyal bullish atau kenaikan. Investor sedang mencari waktu untuk berinvestasi, dan jika pembelian dilakukan, harga bisa naik. Semakin panjang sumbu tipis di bawah, indikasi bullish menjadi semakin kuat.

Candlestick doji yang tidak memiliki tubuh, ini menunjukkan bahwa harga buka dan tutup sama. Hal ini menandakan adanya ketidakpastian di pasar, serta bisa menjadi indikator bahwa arah pergerakan harga masih belum jelas.

Jika menyerupai palu, di mana bagian atasnya memiliki tubuh lilin dan bagian bawah terdapat sumbu atau wick yang sangat panjang. Ketika kamu melihat pola ini, itu menunjukkan bahwa terdapat tekanan beli yang cukup kuat pada aset, dan mengindikasikan harga kemungkinan akan segera naik jika lilin berwarna hijau.

Namun, jika pola yang sama muncul tetapi berwarna merah, ini menandakan bahwa harga akan turun karena investor melakukan penjualan untuk memanfaatkan keuntungan.

Strategi Trading Menggunakan Candlestick

Ada metode praktis yang mudah diterapkan dalam strategi trading yang melibatkan pola candlestick. Di antara contoh strateginya adalah pola Inverted Hammer, Bullish Engulfing, Piercing Line, Morning Star, dan Three White Soldiers. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kelima pola tersebut:

Inverted Hammer

Inverted Hammer adalah pola yang menunjukkan pembalikan bullish, yang menggambarkan bahwa perdagangan mendekati titik terendah selama tren penurunan. Di sisi lain, Inverted Hammer terbentuk selama tren menurun dan melambangkan kecenderungan untuk berbalik arah atau tren yang mulai naik.

Bullish Engulfing

Bullish Engulfing merupakan pola pembalikan dua lilin, di mana lilin kedua menutupi tubuh asli lilin pertama, tanpa memperhatikan panjang sumbu. Pola ini biasanya muncul saat tren menurun dan terdiri dari satu lilin gelap diikuti oleh lilin putih yang lebih besar.

Three White Soldiers

Three White Soldiers terdiri dari tiga lilin putih panjang yang naik secara bertahap dalam perdagangan selanjutnya. Masing-masing lilin lebih tinggi dari pembukaan yang sebelumnya, menunjukkan bahwa ada peningkatan tekanan beli yang konsisten. Namun, perhatikan bahwa jika lilin putih muncul terlalu banyak, bisa menimbulkan penjualan pendek yang menyebabkan harga jatuh.

Piercing Line

Piercing Line mirip dengan pola Engulfing dan merupakan pola pembalikan naik dua lilin yang terbentuk saat tren menurun. Pola ini dimulai dengan lilin hitam panjang yang diikuti oleh lilin putih yang tutup di atas tubuh lilin hitam tersebut. Biasanya lilin putih muncul saat tekananan beli mendorong harga naik hingga setengah atau dua pertiga dari tubuh lilin hitam.

Morning Star

Morning Star melambangkan awal baru saat tren menurun. Pola ini terdiri dari tiga lilin, di mana satu lilin pendek (doji) muncul di antara lilin hitam dan lilin putih. Tidak ada tumpang tindih antara tubuh doji dan lilin hitam sebelumnya. Ciri-ciri ini menandakan bahwa tekanan jual yang ada sebelumnya mulai mereda dan lilin putih yang ketiga menunjukkan tekanan beli baru serta awal dari pembalikan bullish.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses