Wings Air Kembali Terbang ke Sumenep! Rute Juanda–Trunojoyo Dibuka 10 Oktober 2025

Avatar of PortalMadura.com
Wings Air Kembali Terbang ke Sumenep! Rute Juanda–Trunojoyo Dibuka 10 Oktober 2025
Wings Air Kembali Terbang ke Sumenep! Rute Juanda–Trunojoyo Dibuka 10 Oktober 2025

PortalMadura.com- Kabar gembira bagi warga Sumenep: maskapai Wings Air akan kembali melayani penerbangan komersial dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, ke Bandara Trunojoyo, Sumenep, mulai Jumat, 10 Oktober 2025.

Rute ini dibuka kembali setelah sempat vakum lama, menyusul tingginya permintaan masyarakat akan akses transportasi udara yang lebih cepat dan efisien ke ibu kota Jawa Timur.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Perhubungan (Disperkimhub) Sumenep, Yayak Nurwahyudi, menyambut positif keputusan ini.

“Semoga layanan penerbangan komersial dari Wings Air ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Sumenep,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Yayak menambahkan, rute Juanda–Trunojoyo tidak hanya memudahkan perjalanan ke Surabaya, tetapi juga menjadi pintu gerbang ke berbagai kota besar lainnya.

“Dari Bandara Trunojoyo ke Juanda dulu, lalu bisa lanjut ke Jakarta, Bali, Makassar, Balikpapan, dan kota lainnya. Ini sistem koneksi penerbangan yang sangat membantu,” jelasnya.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Trunojoyo Sumenep, Falatehan Hasudungan, membenarkan rencana tersebut. Ia menegaskan bahwa sebagai penerbangan komersial, seluruh aspek operasional—termasuk penetapan tarif—diserahkan sepenuhnya kepada Wings Air.

“Ini murni bisnis. Pemerintah tidak bisa ikut campur seperti pada penerbangan perintis,” ucap Falatehan.

Penerbangan perdana akan menggunakan pesawat ATR 72 berkapasitas 70 penumpang. Jadwal penerbangan dirancang dua kali seminggu—setiap Senin dan Jumat.

Penerbangan berangkat dari Juanda pukul 12.00 WIB, tiba di Trunojoyo pukul 12.35 WIB, lalu kembali ke Surabaya pukul 13.05 WIB.

Sebelumnya, Bandara Trunojoyo pernah melayani rute serupa melalui Wings Air dan Citilink, namun dihentikan karena minimnya okupansi penumpang.

Kini, dengan meningkatnya mobilitas dan kebutuhan transportasi cepat, pihak bandara dan pemerintah daerah berharap animo masyarakat jauh lebih tinggi.

“Semoga kali ini penerbangan benar-benar ramai. Keberlanjutan rute ini tergantung pada dukungan masyarakat,” tutup Falatehan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses