PortalMadura.com- Kabupaten Sumenep di ujung timur Pulau Madura terus menunjukkan progres signifikan dalam pengembangan sektor pariwisata. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, wilayah ini kini memiliki 37 destinasi wisata yang tersebar di berbagai kecamatan — mulai dari alam, budaya, religi, hingga edukasi.
Pemerintah Kabupaten Sumenep menegaskan bahwa kemunculan destinasi-destinasi baru ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat desa dan dukungan aktif pemerintah daerah dalam menggali serta mengelola potensi lokal secara berkelanjutan.
“Ini bukti nyata bahwa potensi desa benar-benar dimaksimalkan. Selain memperkuat identitas lokal, pengembangan wisata desa juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” ujar perwakilan Disbudporapar Sumenep, Selasa (21/10/2025).
Beberapa destinasi baru yang kini menjadi favorit antara lain Kolam Renang ABS di Kecamatan Gapura, yang ramai dikunjungi warga lokal maupun wisatawan luar daerah. Di sektor agrowisata, Petik Jeruk di Desa Dasuk Timur menawarkan pengalaman interaktif memetik buah langsung dari pohon. Sementara itu, Wisata Petik Melon di Kecamatan Ambunten dan Gapura menjadi daya tarik tersendiri bagi keluarga dan rombongan pelajar.
Di sisi alam, Sumenep menyuguhkan keindahan yang tak kalah memukau. Destinasi seperti Pantai Lombang, Pantai Slopeng, Gililabak, dan Pantai Matahari menawarkan panorama pasir putih dan laut biru khas Madura. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Pulau Giliyang, yang dikenal sebagai lokasi dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia.
Tak hanya alam, Sumenep juga kaya akan wisata sejarah dan budaya. Keraton Sumenep, Masjid Agung Sumenep, dan Benteng Kalimo’ok menjadi saksi peradaban masa lalu. Sementara itu, kawasan Asta Tinggi, Asta Sayyid Yusuf, dan sejumlah kompleks makam lainnya menjadi tujuan utama wisata religi.
Untuk wisata edukasi dan rekreasi, Pemkab Sumenep mengembangkan fasilitas seperti Taman Adipura, Taman Tectona, serta sejumlah kolam renang modern seperti Mutiara Tirta dan Tirta Sumekar Indah. Bahkan, olahraga ekstrem seperti paralayang di Jokotole kini mulai diminati penggemar petualangan.
Pemkab Sumenep berkomitmen terus mendampingi pengembangan wisata desa melalui promosi digital, pelatihan SDM, hingga peningkatan infrastruktur pendukung seperti akses jalan, sanitasi, dan fasilitas umum.
Dengan keberagaman destinasi yang ditawarkan — dari petualangan alam, relaksasi pantai, hingga napak tilas sejarah dan spiritual — Sumenep layak disebut sebagai “permata tersembunyi” di ujung timur Madura. Bagi wisatawan, daerah ini bukan hanya tempat berlibur, tapi juga ruang untuk menemukan kedamaian dan kisah-kisah lokal yang tak terlupakan.