PortalMadura.com- Sampang, Kabupaten di Pulau Madura, bukan hanya dikenal sebagai “Pulau Garam” karena produksi garamnya yang melimpah, tapi juga sebagai surga kuliner dengan cita rasa khas yang sulit ditandingi.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Madura, melewatkan kuliner khas Sampang sama saja melewatkan jantung budaya lokalnya.
Berjarak sekitar 1,5 jam dari Surabaya melalui Jembatan Suramadu, Sampang menyimpan beragam hidangan lezat yang sarat makna dan tradisi. Berikut lima rekomendasi kuliner khas Sampang yang wajib masuk daftar coba Anda.
1. Bebek Songkem – Simbol Penghormatan yang Lezat
Bebek Songkem bukan sekadar makanan, tapi juga simbol budaya. Nama “songkem” berasal dari tradisi sungkeman—menghormati guru atau kiai dengan menundukkan kepala hingga menyentuh tangan mereka.
Dulu, warga membawa bebek ini sebagai tanda terima kasih kepada para pengajar mengaji.
Cara memasaknya unik: bebek dibumbui rempah khas, lalu ditelungkupkan dan dikukus dalam daun pisang selama 3–4 jam.
Hasilnya? Daging empuk, gurih, garing tanpa minyak, dan rendah kolesterol. Anda bisa menemukannya di Jalan Trunojoyo, Sampang.
2. Sate Madura Asli Sampang – Empuk, Pedas, dan Kaya Rasa
Sate Madura memang terkenal di seluruh Indonesia, tapi versi asli dari Sampang punya keistimewaan tersendiri.
Salah satu tempat legendaris adalah Depot Sate Mufakat di Jl. KH Hasyim Asy’ari No. 25, Dalpenang.
Dagingnya potongan besar, empuk, dan dibakar sempurna. Bumbunya terbuat dari campuran kacang tanah dan petis ikan—memberikan rasa gurih, asin, dan sedikit manis yang autentik.
Harga mulai dari Rp70 ribu, dan buka setiap hari pukul 08.00–15.30 WIB. Jangan lupa coba camilan khasnya seperti renggingang lorjuk dan enting-enting kacang!
3. Ceger Telur – Hidangan Sederhana yang Menggugah Selera
Bagi pencinta kuliner rumahan, ceger telur adalah pilihan tepat.
Hidangan ini terbuat dari telur rebus yang digoreng hingga berkulit, lalu dimasak bersama kubis, cabai merah, daun jeruk, dan bumbu rempah khas Madura seperti kunyit, lengkuas, dan kemiri goreng.
Rasanya gurih, sedikit pedas, dan sangat cocok disantap dengan nasi hangat.
Meski sederhana, ceger telur membuktikan bahwa kuliner Sampang tak selalu harus mewah untuk terasa istimewa.
4. Dhun Adun – Sarapan Pagi Khas Sampang
Dhun adun adalah kuliner tradisional yang biasa disantap saat sarapan.
Terdiri dari lontong, kuah kental berbasis santan dan tepung beras, serta taburan serundeng atau sambal terasi dari dasar jagung.
Keunikan dhun adun terletak pada variasi topping-nya—ada yang menambahkan labu, pepaya muda, atau justru tanpa sayur sama sekali.
Anda bisa menemukannya sejak pukul 05.00 WIB di sepanjang Jalan Ternate, Kota Sampang.
5. Nasi Kobel – Bekal Nelayan yang Jadi Legenda
Nasi kobel adalah kuliner pesisir yang sarat sejarah.
Nama “kobel” berasal dari frasa Madura “Korang Abhelih”, yang artinya “kalau kurang, silakan kembali lagi”—sebuah harapan agar sang nelayan selalu pulang selamat.
Sajian ini terdiri dari nasi, ikan laut segar, dan parutan kelapa yang dipanggang di atas cobek. Kelezatannya makin lengkap dengan sambal buje cabibih, campuran cabai dan garam yang diulek tanpa air.
Semua dibungkus rapi dalam daun pisang, menjadikannya pengalaman kuliner yang autentik dan penuh nostalgia.
Kuliner khas Sampang bukan hanya soal rasa, tapi juga cerita, tradisi, dan identitas masyarakat Madura.
Dari bebek songkem yang penuh makna hingga nasi kobel yang lahir dari kehidupan nelayan, setiap suapannya membawa Anda lebih dekat dengan akar budaya Pulau Garam.
Jadi, saat berkunjung ke Madura, jangan hanya berfoto di Jembatan Suramadu—luangkan waktu untuk menjelajahi kuliner khas Sampang yang autentik dan memikat lidah. Siapkan perut, dan selamat mencicip!
