PortalMadura.Com, Pamekasan – Segala macam bahan batik saat ini mengalami kenaikan hingga 15 persen yang menyebabkan biaya produksi semakin membengkak.
Khafifah salah satu pedagang batik di pasar 17 Agustus Bugih Pamekasan, bahan batik itu meliputi pewarna, kain dan lain lain. Sebagian besar dari bahan tersebut harganya mengalami kenaikan dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
“Jadi hasilnya sangat sedikit, apalagi penjualan batik sekarang tidak seperti yang dulu. Saya berjualan disini, setiap harinya sepi pengunjung,” ungkapnya, Jum’at (19/2/2016).
Akibat kenaikan bahan tersebut, biaya yang dipatok setiap lembar batik tentu lebih mahal. Jika sebelumnya satu lembar batik Rp 50 ribu, naik menjadi Rp 70 ribu. Sementara daya jual batik khas Pamekasan tersebut sangat terbatas dan lesu.
“Kain batik yang digunakan itu biasanya bahan Sintiyu, Sutra, Super B, dan Santuk. Semuanya sekarang mengalami kenaikan harga,” tutup wanita asal Dusun Banyumas Desa Klampar Kecamatan Proppo tersebut. (Marzukiy/har)