PortalMadura.Com, Pamekasan – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur untuk membangun kantor pemerintahan terpadu di Jalan Kesehatan ternyata gagal, menyusul adanya moratorium dari pemerintah pusat.
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii beralasan, rencana pembangunan kantor harus ditunda hingga ada pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah. Sehingga, saat ini pihaknya lebih memprioritsakan pembangunan pasar dan rumah sakit.
“Termasuk tiga pasar yang terbakar, yaitu pasar Pakong, Kolpajung dan pasar Sedandang. Termasuk juga pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD), karena saat ini sudah kekurangan ruangan,” kilahnya, Rabu (9/3/2016).
Bupati dua periode ini mengaku, keberadaan kantor pemerintah kabupaten (pemkab) banyak yang sudah tidak layak, namun pihaknya tidak bisa bergerak bebas menyusul adanya moratorium dari pemerintah pusat tersebut tentang pembangunan kantor pemerintahan.
“Kami sebenarnya sudah bikin DED-nya (Detail Engenering Design) kemarin, tetapi karena ada kebijakan moratorium, jadi kami harus menunggu dulu tidak tahu sampai kapan moratorium ini. Tapi, pada prinsipnya kita sangat membutuhkan karena kantor sudah tidak layak,” dalihnya.
Berdasarkan masterplan yang telah dibuat, pembangunan kantor tersebut akan dibangun lima lantai yang akan memuat sekitar 15 satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Artinya, tidak semua kantor berada di dalam satu lokasi itu.
“Sebelum ada moratorium, targetnya sebenarnya sebelum saya selesai (menjabat bupati), yaitu antara tahun 2016 dan 2017 ini pembangunannya sudah mulai. Kalau anggarannya sekitar 80 miliar,” pungkasnya. (Marzukiy/choir)