Legislator Sampang Nilai Full Day School Kontra dengan Kultur Madura

Legislator Sampang Nilai Full Day School Kontra dengan Kultur Madura
ilustrasi

PortalMadura.Com, Sampang – Anggota Komisi IV DPRD Sampang, Madura, Jawa Timur, Maniri, menilai penerapan program full day school tidak seirama atau kontra dengan kultur masyarakat Madura.

“Banyak orang tua siswa juga mengiginkan pendidikan agama, sedangkan pendidikan agama biasa pukul 13.00 wib, habis sekolah, kalau sistem itu diterapkan, itu tidak memberikan kebebesan untuk belajar ilmu agama,” tegas Maniri, di Sampang, Kamis (11/8/2016).

Menurutnya, jika penerapan sistem full day school benar-benar diterapkan oleh pemerintah, para orang tua siswa diyakini tidak akan segan-segan untuk memindahkan anaknya ke pondok pesantren.

“Tidak menutup kemungkinan orang tuanya bakal menarik anaknya dari sekolah umum dan akan dititipkan ke pondok pesantren,” ujarnya.

Dikatakan, keseimbangan antara ilmu pendidikan formal dan teknologi dengan pendidikan moral keagamaan sangat diperlukan. “Harus seimbang, antara pendidikan formal dan non formalnya,” pungkasnya.(lora/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses