PortalMadura.Com, Pamekasan – Pengembangan 42 situs wisata sejarah dan religi di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, masih terkendala anggaran di tahun 2017. Pemerintah daerah setempat, masih fokus pada wisata alam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Pamekasan, Ahmad Sjaifudin, mengungkapkan, untuk tahun ini pengembangan wisata religi belum jadi skala prioritas. “Saat ini, masih fokus pada pengembangan wisata alam,” katanya, Jumat (9/6/2017).
Pengembangan destinasi wisata alam dimaksud, antara lain, Pantai Jumiang di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, wisata Api Tak Kunjung Padam Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, dan wisata bukit Brukoh di Desa Bajang, Kecamatan Pakong.
Diakui, bahwa selama ini sudah banyak masukan dari tokoh masyarakat dan elemen lainnya agar mengembangkan wisata religi. “Untuk wisata religi sudah ada Batu Ampar. Kalau untuk yang lain, hanya dilakukan perawatan tiap tahun,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa situs yang layak dijadikan wisata religi, misalnya, Asta Buju’ Abdul Qidam di Kecamatan Larangan, Asta Buju’ Agung Rabah di Kecamatan Pademawu.
Upaya mengakomudir keinginan para tokoh masyarakat tersebut, pihaknya akan mengajukan anggaran khusus pengembangan wisata religi. “Ini juga sangat penting dalam rangka menjaga image (kesan, red) Pamekasan yang berjuluk Gerbang Salam,” pungkasnya.(Hasibuddin/Har)