PortalMadura.Com, Pamekasan– Program ‘Nyantri’ sebagian pemain FC di Pondok Pesantren Bata-Bata Pamekasan, Madura, Jawa Timur selama sehari semalam berakhir hari ini.
Presiden FC, Achsanul Qosasi mengungkapkan, kegiatan ‘nyantri’ merupakan salah satu apresiasi manajemen Laskar Sape Kerrab terhadap komunitas santri. Apalagi, Madura adalah kota santri yang perlu diketahui oleh publik.
“Supporter Madura adalah supporter sarungan yang berbasis dari pondok pesantren. Hanya di Madura ada penonton yang memakai sarung dan peci. Program nyantri ini adalah bagian dari penghargaan kami kepada komunitas santri,” ungkapnya, Rabu (3/8/2016).
Wakil Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI ini menambahkan, oleh-oleh yang didapat dari pondok pesantren selama pemain berinteraksi dengan pengasuh, pengurus dan santri menjadi bekal mempromosikan Madura.
“Selain itu kami ingin buktikan bahwa tetap memegang teguh nilai-nilai agama dalam sepakbola dengan mengedepankan persaudaraan, kebersamaan dan keperdulian dalam menjalankan peran sebagai klub dan pemain sepakbola,” tambahnya.
Pria asal Desa Daramista Kecamatan Lenteng Sumenep tersebut melanjutkan, hal yang paling ditekankan dalam kegiatan ‘Nyantri’ untuk menepis anggapan miring masyarakat luar terhadap Madura.
“Madura adalah santri, dan kami adalah bagian dari mereka,” tutup pria yang juga mantan Anggota DPR RI tersebut.
Adapun tiga pemain yang ‘Nyantri’ di pondok pesantren terbesar di Pamekasan itu adalah Bayu Gatra, Gilang Ginarsa dan Ahmad Maulana Putra. (Marzukiy/har)