PortalMadura.Com, Sumenep – Pada bulan Agustus 2018, Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengalami deflasi sebesar 0,19 persen, Jawa Timur inflasi 0,11 persen dan Nasional juga mengalami deflasi 0,05 persen.
“Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, Syaiful Rahman, Kamis (6/9/2018).
Ia menyampaikan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi tertinggi sebesar 1,21 persen, diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,24 persen, kelompok perumahan, air bersih, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,17 persen dan kelompok kesehatan mengalami inflasi terendah sebesar 0,02 persen.
“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,31 persen, dan kelompok sandang 0,42 persen,” ujarnya.
Komoditas utama yang memberikan andil terbesar terhadap deflasi di Kabupaten ujung timur Pulau Madura ini adalah telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah dan bayam.
“Sedangkan komoditas utama yang memberikan andil terbesar inflasi adalah sekolah dasar, kursus bahasa asing, beras, rokok kretek dan rokok kretek filter,” urainya.
Lebih lanjut ia menegaskan, laju inflasi kumulatif Sumenep di bulan Agustus 2018 mencapai 1,73 persen, angka ini lebih rendah dibanding Jawa Timur 1,79 persen dan Nasional 2,13 persen.
“Laju inflasi dari tahun ke tahun Sumenep di bulan Agustus 2018 mencapai 2,81 persen, angka ini lebih rendah dibanding Jawa Timur 2,95 persen dan Nasional 3,20 persen,” tukasnya. (Arifin/Desy)