PortalMadura.Com, Bangkalan – Ahli waris penembahan Tjakraningrat IV, Kraton Bangkalan, Madura, Jawa Timur, R.A. DJuwilowati Tjakra Adiningrat, prihatin dengan kondisi generasi penurus yang banyak tidak memahami sejarah leluhur.
“Mungkin karena ketidak tahuan mereka terhadap sejarah, bahwa NKRI ini karena adanya lelehur kita,” terang dia, saat memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi Kraton Tjakraningrat dengan Raja Raja Nusantara di Gedung Rato Ebhu Bangkalan, Jumat (24/3/2017).
Dia menjelaskan, bahwa kondisi bangsa saat ini berada dalam ambang kehancuran dan mengalami fase sinisme terhadap kepecayaan diri yang selama ini dibangun oloh para leluhur, sehingga banyak bangsa lain yang merendahkan harga diri bangsa.
“Negara ini terbangun atas perjuangan raja nusantara, bahkan masyarakat dengan sinisme tentang keberadaan sejarah itu,” jelasnya.
Dengan demikian, dia mengajak semua lapisan masyarakat, terutama generasi penerus untuk mengembalikan kejayaan bangsa di masa lalu, yang selama ini sudah terkoyak karena terkikis oleh akulturasi budaya luar.
“Momentum yang sangat berharga, untuk merajut kembali,” lanjut dia.
Ia menekan agar pemerintah dan masyarakat untuk kembali ke Pancasila dan UUD 45, sebagai kepribadian leluhur yang selama ini sudah mulai luntur. “Kami menekankan untuk kembali ke Pancasila dan UUD,” tegasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Maharaja Kutai Kartanegara, Pewaris Kerajaan Sunda Galuh Pejaran, Bupati Bangkalan, Dandim 0829 Bangkalan, Kapolres Bangkalan, serta keluarga pewaris Karaton Djakraningrat Bangkalan.(Hamid/har)