Ahli Waris Tutup Paksa Gedung SDN Banbaru I Giligenting

Avatar of PortalMadura.com
Ahli Waris Tutup Paksa Gedung SDN Banbaru I Giligenting
dok. Gedung SDN Banbaru 1 Giligenting (Foto: Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, -Ahli waris lahan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banbaru I, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menutup paksa sekolah karena tuntutan ganti rugi sejak beberapa tahun ini tidak dipenuhi.

“Sudah sekian lama saya menunggu ganti rugi dari pemerintah daerah, tapi tidak kunjung direalisasikan. Penutupan ini yang kedua kalinya, karena waktu itu saya dijanjikan ganti rugi akan segera diselesaikan,” kata warga setempat yang mengklaim ahli waris pemilik lahan tersebut, Edi Junaedi, Rabu (27/2/2019).

Akibat dari penutupan paksa gedung SDN itu, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa terpaksa berlangsung di rumah warga. Penutupan paksa itu berupa pintu gerbang sekolah digembok dan dipasang banner dengan tulisan sekolah ini ditutup sampai ada penyelesaian.

“Kalau persoalan ganti rugi sudah diselesaikan, baru segel yang saya pasang akan dibuka. Sebab, saya sudah muak dengan janji-janji pihak sekolah,” ucapnya.

Lahan yang dibangun gedung sekolah dasar milik orang tuanya itu seluas 1,5 hektar. Pihaknya sudah sejak tahun 2016 yang dijanjikan ganti rugi, namun hingga sekarang belum ada realisasi.

Baca Juga: SDN I Banbaru di Segel Pemilik Lahan

“Saya sudah beberapa kali mendatangi Bupati dan Dinas Pendidikan menyampaikan tuntutan ini, namun sejauh ini tidak ada tanggapan sama sekali,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Banbaru I, Nurul Qomariyah mengatakan, penyegelan gedung sekolah di lembaganya sudah keempat kalinya karena warga yang mempersengketakan tidak dipenuhi tuntutannya.

“Kami telah melaporkan masalah ini ke Disdik supaya secepatnya ada penyelesaian, sebab jika dibiarkan, siswa yang menjadi korban,” tutur Nurul.

Meski demikian, Nurul memastikan proses KBM bagi 70 siswa dari kelas satu sampai enam di SDN Banbaru I tetap berjalan dengan menumpang di rumah Komite Sekolah.

“Proses KBM tetap berjalan sebagaimana mestinya, meski tidak semaksimal seperti di kelas,” tukasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.