Ahmad Yani Bekerja Sebagai Cleaning Service Untuk Melamar Saimah (edisi 3)

Avatar of PortalMadura.Com
Ist. Ahmad Yani dan Saimah
Ist. Ahmad Yani dan Saimah

PortalMadura.Com, – Tekad Ahmad Yani bin Mupaher (23), asal Pulau/Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk mengarungi biduk rumah tangga bersama Saimah binti H.Mas'ud, putri pulau Dewata, sungguh patut diteladani.

Cinta pemuda lajang yang baru lulus dari sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Situbondo 7 bulan lalu pada kekasihnya yang juga lulusan pesantren yang sama, tidak mudah untuk dipisahkan.

Meskipun akhirnya harus berselimut duka dalam setelah PLM Jabal Nur yang ditumpangi tenggelam bersama 51 orang (rombongan) pengantin pria, Senin (6/10/2014).

Ahmad rela berprofesi sebagai cleaning service disebuah mall di daerah Kuta. ia bekerja siang malam demi mengumpulkan uang untuk biaya melamar Saimah pujaan hatinya yang dikenal 6 bulan sebelumnya.

“Ahmad bekerja sebagai cleaning service di sebuah mall di daerah Kuta, dan kemarin sudah cek kebenarannya pada bosnya, ternyata memang benar ia bekerja disana,” kata Syaifurrijal (33), warga Raas yang sudah lama menetap di Bali.

Ahmad tergolong pemuda gigih dalam bekerja, sejak diterima sebagai cleaning service di pusat pembelanjaan itu, tidak pernah absen. Ia bekerja siang malam tanpa mengambil cuti, demi melamar idaman hatinya.

Selain ingin mengumpulkan uang banyak, Ahmad juga ingin membuktikan pada kekasihnya terututama pada keluarganya, bahwa cintanya tidak main-main. Ia siap membuktikan cintanya lewat jalinan tali perkawinan.

“Ahmad tergolong pekerja keras, kata bosnya, ia tidak pernah absen walau hanya sehari. Bahkan malam hari ia masih menyempatkan lembur, tapi seminggu menjelang pernikahannya, ia pamit dan mengundurkan diri,” katanya. (baca : Cerita Cinta Pertama Saimah dengan Ahmad)

Menjelang hari pernikahannya, Ahmad Yani berangkat bersama rombongan dengan menggunakan PLM Jabal Nur dari Desa Brakas, Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep. Namun, Yang Maha Kuasa berkehendak lain, perahu itu tenggelam. Semua penumpang yang mencapai 51 orang terlempar ke laut dan hilang, Senin (6/10/2014).

Hingga, Sabtu (18/10/2014), masih 21 korban belum ditemukan, 22 meninggal dunia dan 8 orang selamat. (Laporan Reporter PortalMadura.Com, Samauddin-bersambung).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.