PortalMadura.Com, Pamekasan – Ide cemerlang dilahirkan oleh ketiga mahasiswa Universitas Madura (Unira), Dhurroh Halim, Dhofir, dan Sayyidatun Nafisa.
Berkat temuan ketiga aktivis jurusan Matematika itu, kini belajar Matematika dapat diterapkan melalui metode permainan tradisonal Madura yang dikenal dengan “Selodor Bhanteng”.
Dhurroh, salah satu kreator dari seni permainan tradisional itu menuturkan, jika ilmu Matematika juga bisa dipelajari melalui permainan tradisional.
“Belajar Matematika melalui permainan tradisional juga dapat mencegah anak-anak tidak kecanduan gawai ditengah maraknya teknologi,” kata Dhurroh, Kamis (27/6/2019).
Adanya metode belajar Matematika melalui permainan tradisional, juga bisa menepis anggapan tentang mata pelajaran (mapel) Matematika yang dianggap sulit untuk dipelajari.
“Kalau bilang bahwa Matematika itu sulit dan membuat malas belajar, maka perlu cara lain, yaitu dengan permainan,” ujarnya.
Konsep dan metode melalui permainan tradisional “Selodor Bhanteng” atau “Loteng” dinilai sangat ampuh untuk merangsang penanaman karakter pada anak usia dini.
Konsep tersebut, akan diminati dari kalangan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah, mulai dari tingkat dasar hingga menengah.
“Dalam permainan Loteng, ada kemampuan kerja sama, sportifitas, kemampuan membangun strategi, dan ketangkasan serta karakter,” sebutnya.(*)