PortalMadura.Com, Sumenep – Alat fogging yang dimiliki Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk memberantas sarang nyamuk sangat terbatas, yakni hanya 14 unit alat fogging. Akibatnya, petugas harus lembur hingga malam hari.
“Dari 14 unit itu, 4 unit berada di kepulauan, sedangkan didaratan hanya 10 unit,” kata Kepala Dinkes Sumenep A Fatoni, Kamis (5/2/2015).
Fatoni memaparkan, idealnya setiap Puskesmas mempunyai alat fogging, sehingga jika terjadi kasus demam berdarah dengue (DBD) bisa langsung dilakukan pengasapan atau fogging.
“Idealnya memang setiap Puskesmas ada, minimal 1 unit. Jadi kalau masing-masing Puskesmas ada berarti 30 unit alat fogging,” terangnya.
Ia mengaku tidak menghambat pengasaban diwilayah yang ada penderita DBD. “Tapi kejadian KLB DBD ini akan menjadi pengalaman dan kami akan anggarkan di pengadaan alat fogging di PAK,” katanya.
Sejak Januari hingga saat ini, jumlah penderita DBD sebanyak 409 penderita, tiga orang diantaranya meninggal dunia. (arifin/htn)