Amazing, Detak Jantung Manusia Bisa Jadi Password Komputer

Avatar of PortalMadura.com
Amazing, Detak Jantung Manusia Bisa Jadi Password Komputer
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Setiap pengguna komputer penting untuk memberikan password alias kata sandi pada perangkatnya. Hal ini tidak lain untuk menjaga privasi pemilik terkait file yang tersimpan di dalamnya.

Saat ini, ada banyak cara yang bisa digunakan pengguna komputer untuk memberikan password. Mulai dari yang paling konvensional seperti kombinasi huruf dan angka, hingga yang paling canggih dan praktis seperti sidik jari atau wajah.

Tapi selain itu, konon ke depannya, metode password bakal bisa menggunakan . Benarkah itu?.

Ada sekelompok ilmuwan di Universitas Buffalo, Amerika Serikat (AS) yang diketahui tengah mengembangkan metode dari detak jantung manusia. Sederhananya, saat membuka komputer, pengguna hanya perlu memakai detak jantungnya sebagai password.

Caranya mirip dengan sistem pemindai sidik jari dan wajah, sistem yang dikembangkan ini akan menggunakan radar Doppler untuk mendeteksi detak jantung pengguna.

Jadi, saat pertama kali memindai detak jantung, sistem akan langsung menyimpan rekam data detak jantung tersebut dan memastikan tidak ada pengguna lain yang detak jantungnya sama.

Wenyao Xu, asisten peneliti di Universitas Buffalo mengklaim, metode pemindaian detak jantung ini lebih aman dan efektif ketimbang sistem pemindaian biometrik lainnya.

“Kami memilihnya untuk komputer lebih dulu karena tingkat keamanan di perangkat tersebut lebih tinggi. Lagipula, tidak ada orang yang memiliki detak jantung yang sama, semua ritmenya pasti berbeda,” ujarnya.

Lebih lanjut, Xu juga menjamin, metode tersebut tidak mengancam kesehatan pengguna karena sinyal radar yang digunakan lebih kecil daripada Wi-Fi.

“Sistem ini keamanannya sama dengan Wi-Fi. Tenaga pemindaiannya sekitar lima miliwatt, kurang satu persen dari radiasi smartphone,” paparnya.

Untuk sekarang, sistem pemindaian detak jantung masih membutuhkan waktu sekitar delapan detik untuk membaca detak jantung penggunanya. Adapun sistem biometrik berbasis detak jantung sebetulnya telah digunakan untuk mengukur sinyal elektrokardiogram.

Berbeda dengan sistem pemindai sidik jari, wajah, atau mata, pemindai detak jantung tidak memperkenankan penggunanya untuk melakukan kontak dengan perangkat.

Nanti, komputer yang disematkan perangkat pemindai detak jantung bisa mendeteksi pengguna dari jarak 30 meter sekali pun untuk segera membuka perangkatnya. (liputan6.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.