Bahan Makanan dan BBM Sumbang Deflasi pada Februari

Avatar of PortalMadura.com
Bahan makanan dan BBM sumbang deflasi pada Februari
ILUSTRASI: Aparat keamanan mengisi bahan bakar minyak (BMM) saat penanganan bencana gempa-tsunami di Palu-Donggala-Sigi, Sulawesi Tengah pada 6 Oktober 2018. (Selman Tür - Anadolu Agency)

PortalMadura.Com, – Badan Pusat Statistik () mengumumkan deflasi pada Februari sebesar 0,08 persen month to month disumbangkan oleh bahan makanan dan juga bahan bakar minyak nonsubsidi.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar -1,11 persen dengan andil terhadap inflasi Februari sebesar -0,24 persen.

“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah daging ayam ras dan cabai merah sebesar -0,06 persen,” ungkap Yunita dalam konferensi pers di Jakarta.

Dia menambahkan komoditas yang mengalami deflasi lainnya adalah telur ayam ras sebesar -0,05 persen, bawang merah -0,04 persen, cabai rawit -0,02 persen, ikan segar, wortel, dan jeruk sebesar -0,01 persen.

“Untuk komoditas yang berikan andil inflasi pada kelompok bahan makanan antara lain beras, mie kering instan, dan bawang putih dengan andil sangat kecil 0,01 persen,” urai dia. dilaporkan Anadolu Agency, Minggu (3/3/2019).

Kemudian Yunita juga mengatakan deflasi terjadi pada bahan bakar minyak nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamax Plus dan tarif dasar listrik yang juga alami deflasi sebesar -0,28 persen dan memberikan andil pada inflasi Februari sebesar -0,03 persen.

Yunita menjelaskan pada Februari ini juga terjadi inflasi pada kelompok pengeluaran lainnya seperti transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,05 persen dengan andil terhadap inflasi Februari sebesar 0,01.

Dia juga menjelaskan tarif angkutan udara juga masih mengalami inflasi 0,03 persen melanjutkan tren inflasi pada Januari sebesar 0,02 persen, Desember 0,19 persen, dan November 0,05 persen.

Yunita menambahkan pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau juga mengalami inflasi 0,31 persen dengan andil 0,06 persen terhadap inflasi Februari.

“Komoditas penyumbang inflasinya adalah nasi dan lauk dengan andil inflasi 0,01 persen dan rokok kretek filter dengan andil inflasi 0,01 persen,” urai Yunita.

Pada kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar juga mengalami inflasi 0,25 persen dengan andil terhadap inflasi Februari sebesar 0,06 persen.

Dia menjelaskan tarif sewa rumah menyumbangkan inflasi pada kelompok ini dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen dan upah pembantu rumah tangga memberikan andil inflasi 0,01 persen.

Kemudian untuk kelompok lainnya yang mengalami inflasi adalah kelompok sandang dengan inflasi 0,27 persen dan andil terhadap inflasi Februari sebesar 0,01 persen.

Kelompok kesehatan juga mengalami inflasi 0,36 persen dan menyumbang inflasi Februari sebesar 0,01 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga juga mengalami inflasi 0,11 persen dengan andil terhadap inflasi Februari 0,01 persen.

Yunita juga mengatakan berdasarkan komponen, pada Februari terjadi inflasi pada komponen inti sebesar 0,26 persen. Kemudian inflasi pada harga yang diatur Pemerintah sebesar 0,06 persen, serta terjadi deflasi pada harga bergejolak sebesar -1,30 persen dengan andil -0,25 terhadap inflasi Februari.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.