Bayi 9 Bulan Koma, Diduga Dianiaya Ibu Kandungnya Sendiri

Avatar of PortalMadura.Com
Bayi 9 Bulan Koma, Diduga Dianiaya Ibu Kandungnya Sendiri
Bayi dalam kondisi Koma masuk RSUD Sampang

PortalMadura.Com, – Bayi laki-laki yang baru berumur 9 tahun berinisial A harus dirujuk ke RSUD Sampang, Madura, Jawa Timur, Jumat (2/3/2018). Korban diduga dianiaya ibu kandungnya sendiri hingga koma.

Ibu bayi tersebut berinisial S, warga Dusun Manju Timur, Desa Paopale Laok, Kecamatan Ketapang, Sampang, Madura. Informasi kasus ini sudah sampai pada petugas kepolisian setempat.

“Kami sudah melakukan pengecekan terhadap bayi. Ternyata benar, banyak luka lebam di sejumlah tubuhnya. Dugaan sementara, akibat benturan benda tumpul, sehingga bayi harus dirujuk ke RSUD Sampang,” terang Kapolsek Ketapang, Sampang, AKP Aries Dwiyanto.

“Supaya lebih jelas, kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.

Kondisi Bayi

Saat ini, bayi tersebut sedang dalam penanganan tenaga medis, dr Yuli. Ia menyampaikan, bahwa kondisi bayi mengalami penurunan kesadaran. “Kalau luka parah tidak ada. Tapi, terdapat luka lebam di sejumlah tubuhnya pada bagian dada, kaki, tangan, dan bagian punggung. Ini masih diobservasi terus,” terangnya.

Sementara, nenek dari bayi malang itu, Misrati menceritakan, cucunya sempat dilarikan ke Klinik Al-Madinah Ketapang, Sampang. Namun, kondisinya semakin kritis sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sampang.

“Cucu saya mengalami badannya panas dan sempat kejang-kejang hingga tak sadarkan diri (koma),” ujarnya.

Sehari-hari, cucunya hidup bersama ibu kandungnya, S. Sang nenek sering mendengar cucunya menangis. Saat menangis, berusaha bertanya, namun ibundanya bilang jatuh dari langgar.

“Bilangnya jatuh ke kerikil serta batu yang ada di bawah langgar. Bahkan, saya pernah memarahi ibunya karena bilang sering jatuh,” katanya.

Sementara, salah seorang tokoh masyarakat setempat yang melakukan pendampingan, Ahmad Dahri, menyampaikan, S pernah menderita gangguan jiwa pasca bermasalah dengan suaminya. Tapi, belum cerai.

“Yang jelas, suaminya sudah tua dan kesehariannya tidak bersama. Hanya, bila suaminya butuh nafkah batin, ya mendatangi istrinya. Kalau ada persoalan lain diinternal keluarganya, saya kurang paham,” katanya. (Rafi/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.