Belum Ada Perda Pengemis di Pamekasan

Avatar of PortalMadura.Com
Belum Ada Perda Pengemis di Pamekasan
dok. Pengemis

PortalMadura.Com, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur sampai sekarang belum memiliki peraturan daerah () tentang pengemis.

Kasi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Pamekasan, Mohammad Yusuf Wibiseno mengatakan, selama ini yang digunakan untuk menertibkan pengemis dan gelandangan (gepeng) hanya perda tentang ketertiban umum.

“Perda yang spesifik tentang pengemis ini sekarang masih dibahas, semoga bisa segera selesai,” ungkap pria asal Kabupaten Sumenep tersebut, Sabtu (6/5/2017).

Yusuf menambahkan, pihaknya tidak bisa melakukan penertiban pengemis menjelang bulan ramadhan ini, kecuali bersama Dinas Sosial (Dinsos). Sebab, penertiban dilakukan harus disertai dengan pembinaan agar mereka tidak kembali menjalankan pekerjaannya meminta belas kasihan orang lain.

“Kami mau saja melakukan penertiban, tapi harus bersama Dinas Sosial, karena kami tidak bisa bergerak sendiri. Apalagi aturannya masih sedang dalam proses. Lagi pula orang miskin harus dilindungi negara, ” tandasnya.

Yusuf mengakui, pada bulan ramadhan nanti jumlah pengemis diprediksi akan meningkat dari pada bulan sebelumnya. Oleh karena itu, pihaknya menunggu Dinsos untuk menertibkan pengemis tersebut. (Marzukiy/har)

Konsentrasi Seni Budaya, Pemkab Pamekasan Lupakan Cagar Budaya

PortalMadura. Com, Pamekasan- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparibud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tengah konsentrasi terhadap pembinaan seni budaya dan pengembangan pariwisata.

Kepala Disparibud Pamekasan, Achmad Sjaifuddin mengatakan, ada sekitar tujuh belas cagar budaya di bumi Gerbang Salam. Salah satunya moseum Mandilaras dan makam Ronggosukowati.

“Situs-situs yang sudah ada secara rutin kita lakukan pemeliharaan, meliputi pembenahan sarananya dan lain-lain. Saya belum konsentrasi pada cagar budaya, tapi sekarang masih ngurus seni budaya dan pariwisata, ” akunya, Sabtu (6/5/2017).

Dia mengaku tidak  mengetahui anggaran yang disediakan untuk pemeliharaan cagar budaya tersebut. Tetapi yang jelas pemeliharaan terus akan dilakukan untuk menjaga situs bersejarah itu.

“Kami akan mengidentifikasi cagar budaya tersebut, bisa dibuatkan buku dan semacamnya. Sehingga situs-situs itu menjadi hazanah kekayaan budaya kita. Sekaligus bagian dari upaya pemeliharaan cagar budaya, ” pungkasnya. (Marzukiy/har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.