Berbenah, PDAM “Sumber Pocong” Tingkatkan Kualitas Layanan dan Penuhi Kewajiban PAD Bangkalan

Avatar of PortalMadura.Com

PortalMadura.Com, Bangkalan – Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yakni PDAM “Sumber Pocong” yang didirikan tahun 1981 melalui Peraturan Daerah nomor 19 tahun 1981, kini terus berbenah.

Dalam Perda tersebut diamanahkan, bahwa PDAM untuk menjalankan tugas Pemerintah Daerah dalam bidang pelayanan penyediaan air minum kepada masyarakat. Dalam operasional perjalanannya, tentu sudah seharusnya, sebagai perusahaan memenuhi prinsip-prinsip perusahaan.

Dikemukakan Direktur PDAM Bangkalan, Andang Pradana, perusahaan PDAM itu unik, sebab dalam melakukan penjualan (penetapan harga) dibatasi oleh kemampuan konsumen. “Artinya, wajib dalam menentukan harga memperhatikan kemampuan daya beli masyarakat,” ujarnya, Kamis (12/1/2017).

Namun, sebagai perusahaan tentunya harus pula memenuhi kewajibannya kepada pemilik modal untuk menghasilkan deviden sebagai wujud berkembangan perusahaan.

Menurutnya, berdasarkan dua keadaan yang disebutkan itu, maka terbentuk ruang yang sempit untuk mengembangkan perusahaan melalui penambahan pelanggan (masyarakat) yang akan mendapatkan pelayanan air minum dengan sumber dana dari operasional itu.

“Untuk itulah, pengembangan pelayanan PDAM (investasi) disiapkan instrument oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri bahwa pembangunan instalasi untuk penyediaan air bersih dilakukan oleh Pemerintah Pusat serta Pemerintah Provinsi, yang disebutnya sebagai hibah. Serta pemerintah kabupaten/ kota melalui penyertaan modal,” urainya.

Layanan

Direktur PDAM “Sumber Pocong” Bangkalan, Andang Pradana, menjelaskan, bahwa pemerintah dengan PP nomor 5 tahun 2005, tentang Sistem Penyediaan Air Minum, menyebutkan bahwa pencapaian pelayanan PDAM diharuskan mencapai prosentase 80 % perkotaan dan 70 % pedesaan, dalam kurun waktu sampai dengan 2020.

PDAM sebagai perusahaan, tentu tetap menjalankan prinsip-prinsip usaha dan tidak dapat menghindar dari segala bentuk kebijakan/ketetapan dari pemerintah, baik itu berpengaruh sebagai peluang, tantangan, hambatan atau kekuatan.

“Semuanya tidak dapat di hindari. Oleh karena itu, diperlukan strategi inovatif serta kemampuan yang terus di kembangan kepada setiap karyawan untuk menjalankan operasional. Kedepan agar mampu menjawab segala permintaan dari pelanggan tanpa mengesampingkan harapan dan kewajiban dari pemerintah sebagai badan usaha dalam mendukung secara langsung melalui setoran Pendapatan Asli Daerah(PAD),” terangnya.

Diungkapkan, pada kurun waktu setelah dibukanya akses Jembatan Suramdu (Suramadu), tentu dikuti pula terbukanya berbagai permintaan pelayanan PDAM.

Peluang atau keadaan ini pun sejak beberapa tahun yang lalu telah dipersiapkan perencanaan penyediaan air bersih, baik itu untuk pembangunan industri, perumahan pengembangan wilayah Suramadu dan berbagai pembangunan lainnya.

Berbagai persiapan yang telah dilakukan oleh PDAM, diantaranya adalah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat. Hal lain, terkait dengan penambahan/pembangunan sarana air bersih di Kabupaten Bangkalan.

Sejak tahun 2009 sampai dengan 2016, sarana air bersih yang dibangun oleh Pemerintah Pusat adalah :

1. Pengembangan Pelayanan Kecamatan Blega, Tanah Merah, Labang, Kamal, Arosbaya berupa pembangunan instalasi baru (sumur bor, dan perpipaan) menuju daerah masyarakat yang selama ini belum ada jaringan pipa.

2. Penambahan pelanggan sebanyak 6.500 sambungan rumah yang tersebar di seluruh unit pelayanan PDAM. Dengan sumber dana dari Pemerintah Kabupaten Bangkalan melalui penyertaan modal.

Disebutkan, penerapan teknologi juga tidak lepas dari salah satu strategi yang telah dilakukan oleh PDAM Bangkalan. Penerapan teknologi dilakukan sejak pengoperasian pompa (Bidang Produksi) dengan menggunakan perangkat VSD (Variable Speed Drive) adalah peralatan yang berfungsi mengatur operasi pompa agar bersesuaian dengan kebutuhan distribusi air.

“Sehingga daya listrik yang dikonsumsi oleh pompa efektif untuk mengirimkan air. Dari penggunaan teknologi ini adalah tercapainya pembayaran listrik sesuai dengan daya pompa terpasang, sehingga biaya listrik menjadi turun,” terangnya.

Dalam pendistribusian air, untuk menjaga dan mengurangi kebocoran fisik dari pipa, salah satunya dilakukan denga menambah kemampuan karyawan di bidang transmisi dan distribusi dengan mengikut sertakan mereka dalam Diklat Non Revenue Water (NRW)/Penurunan tingkat kehilangan air yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Selain itu, menyiapakn berbagai peralatan kebocoran (Metal Detektor, Metal Locator, dll) serta di tahun 2017 ini, di siapkan program penanggulangan kebocoran.

“Langkah-langkah ini di lakukan agar program penerapan teknologi di bidang produksi dapat lebih efektif dan air betul-betul sampai di rumah pelanggan dengan tekanan air sebagaimana diharapkan oleh pelanggan,” paparnya.

Teknologi dan SDM

Pada bidang manajemen, PDAM Bangkalan juga menerapkan teknologi data base dengan ruang data yang cukup untuk menampung sejumlah administrasi pelayanan (mulai dari data meter, jumlah tagihan dan berbagai data infomasi lainya) dengan daya tampung sebanyak 100 ribu pelanggan walaupun sampai saat ini pelanggan PDAM sebanyak 20 ribu.

Aplikasi yang telah dijalankan antara lain:

1. Pembaca meter dengan system android untuk menyakinkan jumlah air terpakai di pelanggan tercatat secara tepat sebagaimana yang ditunjukkan oleh alat water meter, selain hal itu data hasil bacaan water meter tersebut langsung terkirim ke server untuk diproses secara system untuk diterbitkan tagihan rekening.

2. Peningkatan kerjasama dengan bank dan operator switching, bertujuan memberikan kemudahan pembayaran rekening oleh pelanggan, tempat tempat pembayaran online yang telah bekerjasama dengan PDAM antara lain : Kantor Pos Indonesia, Operator Switching : Bima Sakti Multi Sinergi, PT. Makna Karsa, BANK Jatim, Bank BRI, indomaret dan alfa Mart.

3. Dalam hal manajemen keuangan bekerja sama dengan BPKP Propinsi Jawa Timur sejak tahun 2011 telah dipergunakan system akuntansi, sehingga pelaporan PDAM dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Ia mengemukakan, pengembangan sumber daya Manusia, merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pengelolaan PDAM ke depan, untuk pembinaan bukan hanya dilakukan di bidang kemampuan sesuai bidang, juga dilakukan penempaan secara mental melalui olahraga, pembinaan rohani (pengajian rutin dengan mendatangkan penceramah).

“Pembinaan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian sesuai bidangnya telah dilakukan dengan mengikut sertakan karyawan dalam berbagai diklat,” katanya.

Dijelaskan, sampai dengan tahun 2017 ini, telah terpilih 2 orang karyawan dan ditetapkan oleh Kementerian PU RI sebagai Trainer Nasional Bidang Akuntnasi dan Efisiensi Energi serta satu orang traner propinsi bidang Penurunan Tingkat Kehilangan air.

“Kedua trainer tersebut ditugas untuk menularkan kemampuannya dengan melaksanakan Diklat Internal di PDAM Bangkalan. Dengan cara ini, peningkatan kemampuan karyawan dapat lebih cepat dan lebih siap dalam mengelola PDAM kedepan,” tegasnya.

PAD

Menyikapi kewajiban sebagai perusahaan dalam berperan serta secara langsung terhadap Pendapatan asli daerah (PAD), dengan tidak menafikan dampak langsung dari kebijakan pemerintah pusat yang tentunya juga berpengaruh kepada biaya prooduksi permeter kubik air, tetap dilakukan oleh PDAM Bangkalan.

“Kemampuan PDAM melakukan kewajiban tersebut, karena strategi-stragtegi itu bejalan sebagaimana yang direncanakan,” terang Derektur PDAM Bangkalan, Andang Pradana.

Hal lain adalah, memprioritaskan investasi pada yang memiliki pengaruh terhadap efisiensi biaya (penyempurnaan system produksi) penggunaan teknologi kebocoran dan manajemen serta peningkatan pendapatan dengan menambah penjualaan kepada pelanggan potensial.(Hamid/Har)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.