Bertahun-tahun Batik Khas Pamekasan Lesu

Avatar of PortalMadura.com
Bertahun-tahun Batik Khas Pamekasan Lesu
Pedagang Batik di Pamekasan (Foto: Marzukiy)

PortalMadura.Com, – Para pengrajin batik di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, bertahun-tahun tidak merasakan manisnya lantaran harga di pasaran tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan.

Salah satunya dialami pengrajin batik, Siti Khodijah, warga Dusun Banyumas, Desa Klampar, Kecamatan Proppo. Perempuan berusia 61 tahun ini mengaku, harga jual batik saat ini sangat murah. Padahal, segala kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan harga.

“Batik sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, kalau dulu pada tahun 2010 sampai 2012 harganya bagus dan permintaan banyak,” keluh perempuan yang sekaligus menjual hasil kerajinannya di pasar 17 Agustus Pamekasan, Jumat (9/3/2018).

Perempuan yang kulitnya sudah keriput itu menambahkan, harga batik yang dulunya Rp 100 ribu per lembar sampai sekarang tidak mengalami kenaikan, ditambah lagi permintaan bisa dibilang tidak ada. Sehingga tidak jarang para pengrajin batik mencari pekerjaan lain untuk tambahan nafkah keluarga.

“Mulai dulu batik yang harga 100 ribu per lembar tidak ada kenaikan, sama juga dengan harga-harga yang lain tidak ada perubahan. Mending kalau ada yang pesan, sekarang sudah tidak ramai seperti dulu,” tutur dia.

Menurutnya, dirinya terpaksa menjual sendiri hasil kerajinannya ke pasar 17 Agustus agar bisa laku terjual. Meskipun terkadang dalam seminggu tidak ada dagangannya yang terjual sehelai pun.

“Seharusnya ini ada solusi dari pemerintah, kenapa dulu batik bisa laku dan berkembang, tetapi sekarang justru sebaliknya. Peran pemerintah sangat penting,” pinta perempuan berkerudung ini. (Marzukiy/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.