Bisa Dicontoh Sumenep, Ini Cara Bali Selamatkan Langgam Arsitektur Tradisional

Avatar of PortalMadura.Com
Terapkan Langgam Arsitektur Tradisional, Dinas PRKP dan Cipta Karya Sumenep Studi Banding ke Badung
Sumenep Studi Banding ke Kabupaten Badung, Bali

PortalMadura.Com, – Pemerintah Provinsi Bali, khususnya Kabupaten Badung, sukses menerapkan langgam arsitektur tradisional. Tak satupun bangunan, baik perkantoran, hotel, maupun mall yang tidak bernuansa khas Bali.

Keberhasilan tersebut, ternyata tidak lepas dari peranan pemerintah daerah yang didukung dengan penuh kesadaran oleh masyarakat setempat.

Kabid Tata Ruang Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung, I Gst. A. NGR. Arinda Trisnawa, ST, mengungkapkan, penerapan langgam arsitektur tradisional, sudah ada regulasinya.

Sehingga, mau tidak mau, sambungnya, setiap warga yang akan mendirikan bangunan harus ikut dan patuh dengan aturan yang ada.

Diakui, pernah terjadi kasus salah satu investor yang tidak mengindahkan aturan, terpaksa pembangunannya dihentikan.

“Jadi, seperti mall, restaurant, hotel dan bangunan lainnya, harus ada nuansa khas Bali. Jika tidak memenuhi regulasi yang ada, bisa dihentikan proses pembangunannya,” ujarnya, saat Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Cipta Karya, Kabupaten Sumenep studi banding bersama Komisi III DPRD Sumenep, baru-baru ini.

Selama proses pembangunan berjalan, tetap mendapat pengawasan dan pengawalan ketat dari petugas penegak Perda. “Satu sama lain, antar satuan kerja perangkat daerah, sama-sama berperan untuk menyelamatkan arsitektur tradisional Bali,” ucapnya.

Bahkan, para insinyur pembangunan dibidang arsitek juga mendapat materi khusus soal arsitektur khas Bali. Perguruan tinggi ikut dilibatkan untuk menciptakan kader-kader arsitek khusus khas Bali.

“Bappeda juga terlibat dalam penyusunan konsep. Diinternal kami, semuanya berperan sesuai dengan tupoksi masing-masing,” terangnya.

Menurutnya, keterlibatan masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Badung, sangat besar. “Kesadaran masyarakat Badung sendiri sangat besar. Mereka ikut berperan aktif menyelamatkan ,” tandasnya.

Selasa (11/4/2017), Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Cipta Karya, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan studi banding ke Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Badung, Bali.

Rombongan bersama Komisi III DPRD Sumenep itu, dalam rangka penerapan yang merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) No. 4 tahun 2014, tentang pembangunan gedung.

“Studi banding ini perlu dilakukan untuk memantapkan program penerapan langgam arsitektur tradisional Sumenep. Saat ini, mulai menerapkan sambil lalu sosialisasi pada masyarakat,” kata Kadis PRKP dan Cipta Karya Sumenep, Bambang Irianto.

Dipilihnya Kabupaten Badung, Bali sebagai tujuan studi banding, selain Bali mempunyai khas tersendiri juga Badung merupakan kabupaten terbesar yang mampu memberikan kontribusi besar pada pemerintahan lain yang ada di Bali dan kotanya tertata dengan baik.

“Kami ingin bangunan yang ada di Sumenep itu tertata dengan baik dan mempunyai ciri khas dan berkarakter, seperti di Bali. Apa yang kami lakukan ini tentu kaitannya dengan nata kota membangun desa,” ujarnya.

Dikatakan, ketentuan mengenai kaidah/norma tradisional dalam pembangunan gedung dengan langgam tradisional terdiri dari ketentuan pada aspek perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatannya.

Arsitektur lokal bangunan budaya Sumenep adalah pola bangunan Tanean Lanjhang dan bangunan Rumah Panggung yang memiliki ciri khas bentuk atap trompesan, pegun dan bangsal.

Arah atau orientasi Tanean Lanjhang pada konsep kekerabatan keluarga pokok, dengan pola masa bangunan membujur Barat-Timur.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.