Bunda, Ini 4 Dampak Positif Dampingi Anak Nonton TV

Avatar of PortalMadura.com
Bunda, Ini 4 Dampak Positif Dampingi Anak Nonton TV
ilustrasi

PortalMadura.Com – Hampir setiap anak kecil menyukai tontonan acara televisi. Tontonan berwarna yang juga menimbulkan suara ini bisa memicu rasa penasaran mereka untuk terus melihatnya. Bahkan sejak usia 6 bulan, anak-anak sudah mulai cenderung melihat ke arah televisi yang menyala.

Jika hal ini terjadi pada anak Anda, ternyata Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan, sebab di balik program televisi, tidak semuanya mendatangkan efek buruk untuk ditonton anak-anak. Tentunya, hal ini jika ditonton secara tidak berlebihan serta didampingi oleh Anda. Sehingga mendatangkan manfaat positif bagi keluarga.

Sebenarnya, ada banyak manfaat positif menonton televisi yang mungkin belum banyak diketahui. Sesi belajar dapat diciptakan dengan aktivitas menonton televisi bersama di rumah. Lantas, bagaimana caranya?. Anda harus bersikap proaktif pada acara yang ditonton anak-anak. Manfaatkan kesempatan itu untuk lebih interaktif bersama mereka.

Sambil nonton televisi, berikut ini empat cara mengajak anak belajar dengan cara menyenangkan:

Menemukan Acara yang Tepat
“Program televisi layaknya menu makanan di restoran, beberapa di antaranya lebih sehat daripada yang lain,” jelas seorang spesialis di bidang media anak-anak, dan telah bekerja dengan Scholastic Media & PBS dalam mengembangkan acara pendidikan untuk anak-anak Beth, A. Richman, Ed.M.

Lebih lanjut Beth mengatakan, bahwa orang tua merupakan penjaga gerbang. Itu artinya, orang tua harus mengetahui isi acara sebelum mereka mengizinkan anak-anak menontonnya.

Buat Sesi Menonton Menjadi Interaktif
“Jika anak-anak duduk di depan televisi, hal itu menjadi kegiatan pasif,” kata seorang dokter anak di Children Hospital of Michigan di Detroit, Lynn C.Smitherman, M.D.

Untuk menciptakan pengalaman belajar, Smitherman mengatakan, orang tua harus bersikap interaktif. Misalnya saja, jika acara televisi berbicara tentang huruf E pada Sesame Street, Anda dapat meminta anak-anak menunjukkan semua huruf E yang dapat dilihatnya di sekeliling ruangan. Dengan memperkuat apa yang dilihat anak di televisi dan gambar, anak pun akan mulai memahami proses pembelajaran yang aktif tersebut.

Ajukan Pertanyaan
Ketika melihat karakter atau ada hal-hal yang kurang sesuai ditampilkan di layar, segera jadikan momen tersebut untuk memulai percakapan.

“Ketika ada sesuatu yang benar-benar melenceng, segera setelah iklan muncul, tanyakan kepada anak-anak tentang hal tersebut,” ujar Smitherman.

“Penting sekali untuk membicarakan nilai-nilai dengan anak-anak dan acara televisi dapat menjadi salah satu cara untuk memulai percakapan itu,” tambah Smitherman.

Baca Juga: Andik Vermansyah : Madura Awal Karir Sepak Bola Saya

Bantulah anak-anak untuk berpikir lebih banyak tentang tindakan para karakter di televisi dengan mengajukan pertanyaan pada anak-anak. Anda dapat mencoba menghubungkan pengalaman yang ada di karakter dengan buah hati Anda. Apakah dia pernah menyontek saat ujian?. Apakah dia pernah mengatakan sesuatu yang jahat tentang seorang teman, dan sebagainya.

Batasi Menonton Televisi
Menurut American Academy of Pediatrics, anak-anak setiap harinya rata-rata menghabiskan tujuh jam sehari untuk bercengkrama dengan media hiburan. Termasuk televisi, komputer, telepon, dan perangkat elektronik lainnya. Bicarakan dengan anak-anak tentang kekhawatiran Anda jika mereka menonton televisi terlalu lama. Batasi juga jam menonton televisi anak-anak setiap harinya, serta tayangan yang mereka tonton. (haibunda.com/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.