Buntut Pemecatan 13 Tenaga Sukwan, Kepsek Menghilang KBM Terbengkalai

Avatar of PortalMadura.Com
Buntut Pemecatan 13 Tenaga Sukwan, Kepsek Menghilang KBM Terbengkalai
SDN 3 Karang Nangkah

PortalMadura.Com, – Pemecatan terhadap 13 tenaga sukwan oleh Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Nangkah 3, Kecamatan Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, berdampak pada KBM sekolah.

Bahkan, Kepsek Moh. Amiruddin, ikut menghilang sejak sepekan terakhir. Para siswa pun harus pulang pagi-pagi tanpa menerima pelajaran.

“Tidak pernah kesini lagi (kepala sekolah, red), warga disini menyanggong pak Amir (Moh. Amiruddin, red), karena sudah keterlaluan. Masak anak-anak jam 9 pagi sudah pulang sekolah, ini kan gak benar,” kata salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya, Jumat (15/4/2016).

Salah seorang penjaga sekolah, Ma'il membenarkan bahwa kepala sekolah tidak masuk. Menurutnya, kepala sekolah mulai tidak disenangi warga.

“Mulai senin kemarin yang tidak masuk. Kalau senin sebelumnya, masih kesini,” katanya.

Ia menjelaskan, kegaduhan yang terjadi pada SDN Karang Nangkah 3 lebih disebabkan kurangnya kesepahaman antara pihak kepsek dan para guru sukwan.

“Sebetulnya tidak dikeluarkan secara langsung, namun pada waktu itu bapak (kepsek, red) memang bilang, kalau sebentar lagi disini bakal ada mutasi sukwan. Jadi, para guru sukwan segera mencari tempat baru,” tuturnya.

Merasa tersinggung dengan perkataan kepala sekolah, 13 guru sukwan yang menjadi guru bantu disekolah tersebut memilih keluar dan tidak lagi mengajar di SDN Karang Nangkah 3.

Keluarnya 13 guru sukwan membuat proses KBM sangat terganggu, para siswa memilih pulang lebih awal ketika sudah tidak ada guru pengajarnya.

“Kalau sudah tidak ada yang ngajar  anak-anak pasti pulang, mungkin ini yang membuat wali murid marah,” katanya.

Salah seorang siswa kelas IV, Hoirul justru menganggap kepala sekolah sudah tidak lagi bertugas dari sekolah tersebut.

“Pak Amir sudah keluar dari sini,” ujarnya.

Sementara, Kepala SDN 3 Karang Nangkah Moh.Amiruddin membantah jika dirinya tidak masuk sekolah.

“Saya masuk terus, tidak ada apa-apa di sekolah kami,” dalihnya.

Informasi yang dihimpun, puncak kemarahan wali murid terhadap kepala sekolah terjadi pada Senin (11/4/2016). Ratusan wali murid yang sudah naik pitam langsung mendatangi kantor sekolah guna mengusir paksa kepala sekolah tersebut.

Lantaran kepsek sedang tidak ada di ruangannya, wali murid bersama warga setempat pun akhirnya berbondong-bondong mendatangi UPTD Kecamatan Blega dan meminta kepsek tersebut segera dipindah.(Lora/choir)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.