PortalMadura.Com, Sumenep – Bupati Sumenep A Busyro Karim menyebutkan, alokasi anggaran pendidikan di Sumenep setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Sejak tahun 2017 sudah lebih dari 20 persen yakni mencapai Rp698 miliar atau 30,69 persen. Pada tahun 2018 sebesar Rp703 miliar atau 31,5 persen dan pada APBD tahun 2019 dialokasikan mencapai Rp692 miliar atau 28 persen.
“Bisa dipastikan bahwa belanja di bidang pendidikan menyedot anggaran paling besar dibandingkan urusan lainnya,” beber Busyro pada sambutan kegiatan Konsultasi Publik Program Inovasi di salah satu hotel, Jl. Trunojoyo, Kamis (7/2/2019).
Kedepan, pihaknya meminta agar Dinas Pendidikan menambah program dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan dan harus melakukan realokasi anggaran dana.
“Buatlah kegiatan baru untuk meningkatkan mutu pembelajaran secara langsung, khususnya berkaitan dengan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik,” ujarnya.
Pihaknya juga mengingatkan, dalam penyusunan anggaran jangan sampai tidak bersentuhan langsung, misalnya kegiatan meningkatkan kualitas pendidikan ternyata programnya mengecat pagar.
“Jangan masukkan anggaran dana untuk kebutuhan yang memang tidak penting. Kalau perlu ada konsultan supaya kegiatannya lebih terarah demi menyukseskan kualitas pendidikan di Sumenep,” katanya.
Orang nomor satu di Sumenep ini menyampaikan terima kasih kepada tim program inovasi. “Semoga melalui program ini dapat meningkatkan mutu kualitas pendidikan,” ucapnya.
Program inovasi adalah kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Australia untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan inklusi bagi siswa SD/MI untuk kelas awal yang telah dimulai sejak tahun 2016.
“Khusus Kabupaten Sumenep, fokus pada program literasi,” kata Busyro.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
