PortalMadura.Com, Sumenep – Pj Kepala Desa Sogian Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diduga melampaui kewenangannya. Pasalnya, Pj Kades itu meminta uang sebesar Rp 40 juta ke bendahara desa sebagai imbalan tanda tangan pencairan Dana Desa (DD).
Hal itu diungkapkan anggota DPRD Sumenep Daerah Pemilihan (Dapil) IV (Pasongsongan, Rubaru, Ambunten, Dasuk), H. Zainal Arifin. Dia menyampaikan, lantaran bendahara desa itu tidak mengabulkan permintaannya, Pj Kades Sogiyan tidak menandatangani pencairan DD tersebut. Akibatnya, DD itu tidak bisa dicairkan walaupun uangnya sudah masuk ke rekening desa.
“Saya meminta kepada Camat Ambunten untuk segera mencabut SK Pj Kades Sogian atas nama Ashari itu. Dia telah melakukan penekanan-penekanan kepada bendahara desa. Untuk pencairan dana desanya saja dimintai uang 40 juta,” kata Zainal Arifin, Selasa (10/9/2019).
Baca Juga: Gegara Tembakau Murah, Masyarakat Ngamuk di Depan Kantor Bupati Pamekasan
Jika dalam waktu dekat SK Pj Kades tersebut tidak dicabut, pihaknya mengancam akan menempuh jalur hukum yakni melaporkan persoalan itu ke penegak hukum.
“Atau usulan pencairan DD itu segera tandatangani. Kalau tidak segera ditandatangani pasti kami laporkan,” tegasnya.
Terpisah, Pj Kades Sogian, Ashari, membantah dugaan tersebut. Ia mengaku tudingan itu tidak benar, dirinya tidak mau tanda tangan pencairan DD.
“Itu tidak benar. Informasi yang menyebutkan bahwa dirinya minta uang sebesar Rp 40 juta juga tidak benar. Kemarin Pak Camat sudah memanggil saya dan kemarin sudah mencairkan, kok masih ada informasi pengajuan tidak mau tanda tangan,” jawab Pj Kades Sogian.
Lebih lanjut ia menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya bersama bendahara desa setempat telah mencairkan jalin matra. Alokasi Dana Desa (ADD) untuk Desa Sogian juga sudah cair.
“ADD-nya sudah cair. Tinggal DD-nya yang belum. Karena di bank uangnya belum tersedia karena tidak ada konfirmasi sebelumnya. Rencananya hari ini mau mencairkan kalau jadi,” tegasnya.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
