PortalMadura.Com, Sumenep – Dari total 681 Calon Jemaah Haji (CJH ) asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kondisi kesehatannya hampir 50 persen masuk kategori berisiko tinggi (Risti).
“Penyebab masuk kategori risiko tinggi, karena faktor usia. Mereka mayoritas sudah lanjut usia,” kata Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Sumenep, A. Rifa’i Hasyim, Rabu (11/7/2018).
Hasil pemeriksaan dari tim medis terhadap CJH risti tersebut, mereka menderita penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi. Tapi, mereka masih diperbolehkan berangkat tahun 2018 dengan pendampingan dari tim medis secara melekat.
“Mereka nanti akan didampingi oleh tim medis, mulai berangkat hingga kembali lagi ke tanah air,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan, semua CJH asal kabupaten ujung timur Pulau Madura ini sudah mendapatkan pendampingan secara kesehatan, termasuk divaksinasi meningetis.
“Sebelum berangkat mereka sudah dibekali dengan vaksin meningetis. Jadi secara kesehatan mereka sudah siap menghadapi kondisi di tanah suci,” imbuhnya.
Calon jemaah haji reguler asal Sumenep tahun 2018 terbagi atas dua kloter, yaitu kloter 10 dan 11. Kloter 10 sebanyak 221 orang dan kloter 11 sebanyak 445 orang.
“Sedangkan untuk calon jemaah haji tambahan diikut sertakan ke kloter lain yang ditangani langsung bagian bidang Haji dan Umroh Kementerian Agama Jawa Timur,” tuturnya.
Jadwal pemberangkatan, dua kloter tersebut tidak bersamaan. Untuk kloter 10 dijadwalkan masuk Asrama Haji Surabaya pada tanggal 19 Juli pukul 19.00 WIB. Sedangkan kloter 11 harus tiba di Asrama Haji Surabaya pada tanggal 20 Juli 2018, pukul 07.00 WIB. (Arifin/Desy)