Cerita Memilukan Ketika Seorang Direktur Mall Berwisata ke Sumenep

Avatar of PortalMadura.Com
Cerita Memilukan Ketika Seorang Direktur Mall Berwisata ke Sumenep
Pengunjung wisata Sumenep (Istimewa)

PortalMadura.Com, Seseorang yang melakukan wisata (berwisata) pada hakekatnya ingin menikmati sesuatu yang indah, nyaman dan aman serta terlayani dengan baik.

Wajar, keinginan itu menjadi target, karena mereka sudah harus meluangkan waktu panjang dan menguras biaya tidak sedikit.

Sayangnya, keinginan indah itu kadang kandas dan tak sesuai harapan awal, sehingga hanyalah kekecewaan dan kesal yang diperoleh.

Gambaran tersebut salah satunya dirasakan salah seorang pengunjung , Fifi Trisjanti, Mall Director Matos dan Lippo Plaza Batu.

“Waktu saya naik perahu sangat tidak nyaman, karena umpel-umpelan dan tidak ada tempat duduknya. Kalau orang tua pasti susah ya,” keluh pengusaha cantik asal Batu, Jawa Timur ini, pada PortalMadura.Com, Rabu (28/6/2017).

Selain itu, ia juga menyayangkan minimnya rambu-rambu wisata yang dapat menjamin keselamatan para pengunjung. “Misalnya, di pantai dihimbau untuk tidak ke tengah, maksimal ke dalaman 1 meter, sebaiknya diberi batas tali pelampung,” ujarnya.

Cerita memilukan itu tidak sampai disini. Saat ia ke toilet malah diminta melepas sandal. “Kalau ke toilet jangan suruh lepas sandal, pasti jijik kan. Orang banyak pipis di lantai,” ucapnya.

Jika harus melepas sandal, sebaiknya disediakan fasilitas sandal pengganti yang dapat digunakan di area toilet oleh pengunjung.

Semakin lengkap cerita kekecewaan Fifi, sapaan akrap Fifi Trisjanti, ketika tidak mendapat pelayanan yang bagus. “Di Madura sama, pelayanan sangat tidak bagus, cuek dan tidak ramah. Tidak komunikatif,” ujarnya.

Fifi juga menyarankan agar Pemerintah Daerah Sumenep dan pengelola pariwisata cepat berbenah, sehingga para pengunjung sejumlah lokasi wisata tidak kecewa berat, seperti yang ia alami bersama rombongan dari Batu.

“Misalnya, jalannya di aspal atau di paving rapi. Terus diberi dokar, becak atau persewaan sepeda. Untuk di pantai sediakan sewa speed boat. Hotel yang dilengkapi AC. Tempat makan yang bagus dan menjual makanan khas Sumenep, seperti rujak dan soto sabreng (ketela pohon, red),” katanya memberi masukan.

Selain itu, minimnya mainan anak-anak, baik di pantai maupun di area wisata juga mendapat kritikan. Menurut Fifi, mainan anak-anak sangat penting, selain dapat menghasilkan uang juga bagian dari bentuk pelayanan.

“Ini penting, fasilitas anak-anak juga harus diperhatikan,” pungkasnya.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.