PortalMadura.Com, Surabaya – Indonesia yang menargetkan tahun 2025 menjadi negara maju dinilai perlu mempersiapkan kerangka ekonomi yang mumpuni untuk mencapai target tersebut.
Prof. Vivienne Tobassa Eggers menawarkan beberapa konsep, salah satunya, yakni dibutuhkan implementasi sistem informasi akuntansi pemerintahan yang baik dan para pelaku akuntan yang tersertifikasi.
“Selain itu, pendidikan di Indonesia harus memuat kurikulum mengenai anti penipuan atau korupsi (fraud or corruption),” tegas Vivienne Tobassa Eggers pada closing ceremony (upacara penutupan) seminar International Public Sector Conference (IPSC) ke 2, di Hotel Mercure, Jalan Raya Darmo, Selasa (26/5/2015).
Ia yang berasal dari New Zealand ini, juga mengemukakan, untuk menuju Indonesia menjadi negara maju, maka harus mampu mengentas kemiskinan dari semua lini yang sedang dihadapi rakyat Indonesia.
Konsep yang ditawarkan tersebut, dipaparkan dengan lugas dalam tema ‘Framework of Governance and Accountability’ (kerangka tata kelola dan akuntabilitas).
Kegiatan seminar International Public Sector Conference (IPSC) ke 2 di Surabaya tersebut, terselenggara hasil kerjasama Universitas Wiraraja (Unija) Sumenep dengan Accounting Research Institute (ARI) Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya, serta didukung oleh Forum Dosen Akuntansi Sektor Public (FDASP) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Seminar yang berlangsung sejak, Senin-Selasa (25-26/5/2015) dengan tema, ‘Powering Governance in Public and Private Sector with Dynamism’, dihadiri petinggi universitas yang tersebar di negara China, South Africa, Nigeria, New Zealand dan Indonesia dengan total peserta mencapai 110 orang.
“Alhamdulillah, seminar internasional yang kami gagas berlangsung lancar dan tanpa kendala. Bahkan, mendapat tanggapan positif dari berbagai petinggi universitas bebarapa negara itu,” tandas Rektor Unija Sumenep, Alwiyah pada PortalMadura.Com.(Hartono)