PortalMadura.Com – Pengemudi terkadang menganggap sepele saat pengisian Bahan Bakar Minyak (Minyak), misalnya saja yang sering terjadi yaitu tangki bensin sering kosong. Sekalipun isi bensin, pemilik kendaraan jarang mengisinya secara penuh, bahkan tidak sedikit yang mengisi eceran.
Alhasil, ketika digunakan setengah perjalanan tangki bensin sudah kosong. Nah, kondisi tangki yang seperti ini bisa berbahaya pada kendaraan dan memicu munculnya air. Adapun air ini timbul lantaran penguapan bahan bakar yang menyebabkan timbulnya titik-titik air di dinding dalam tangki.
Walaupun dalam sesaat tidak akan terjadi apa-apa, tapi tahukah Anda, dalam jangka lama, air di dalam tangki akan menimbulkan karat. Pada akhirnya karat menghasilkan serpihan yang mengganggu kinerja fuel pump (pompa bahan bakar), sehingga mobil bisa tersendat-sendat atau mati mendadak karena pasokan bahan bakar ke mesin terhambat.
“Yang namanya fuel pump, tugasnya adalah menyedot semua bahan bakar menuju ke mesin. Problem-nya ketika posisi diam, fuel pump stabil. Tapi kalau belok-belok, maka tidak stabil. Kondisi ini menyebabkan fuel pump itu overheat,” terang Rifat Sungkar, pereli nasional dan dunia dalam webinar bersama media yang diinisiasi Mitsubishi, seperti yang dilansir Liputan6.com.
Overheat yang dimaksud adalah fuel pump terlalu banyak menyedot kotoran sehingga bensin tidak mengalir normal. Pemilik kendaraan akan mengeluarkan biaya tidak murah untuk memperbaiki atau mengganti fuel pump atau komponen lain yang rusak.
“Jadi tidak direkomendasikan tangki kosong, akan menyebabkan fuel pump overheat karena tidak ada yang disedot. Berpotensi malah menyedot kotoran yang mengendap di bawah tangki,”
“Pernah kejadian, tapi bukan di mobil standar. Waktu balap WRC di Australia, di SS ke-13 mobil saya terpaksa berhenti karena tangki bahan bakar ada krikil-krikil kecil menempel di fuel pump. Jadi saya berhenti balapan gara-gara itu,” ungkap Rifat.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
