PortalMadura.Com, Sumenep – Warga Pulau Karamian, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan sarana pelabuhan di daerahnya. Pasalnya, selama dua tahun terakhir ini dermaga tersebut tidak bisa dimanfaatkan sebagai tempat bersandarnya kapal pengangkut barang dan penumpang. Akibatnya, para penumpang harus diturunkan ditengah laut oleh kapal besar dan warga harus menyewa kapal kecil lagi agar bisa sampai di dermaga.
“Ini terjadi pada setiap penumpang yang naik kapal selama dua tahun terakhir ini. Karena kapal tidak mau bersandar ke dermaga,” ungkap Kepala Desa Karamian, Herman, Selasa (11/07/2017).
Jarak dari penumpang yang dirutunkan ke dermaga itu masih membutuhkan waktu selama 30 menit dalam kondisi laut normal. Tapi kalau terjadi cuaca ekstrim, membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.
“Bongkar muat barang juga terjadi demikian. Dari tengah laut menuju dermaga itu warga harus mengeluarkan ongkos lagi, karena pemilik perahu yang ditumpanginya itu tidak gratis menyediakan kapal,” ucapnya.
Secara administratif, lanjutnya, Pulau Karamian masuk bagian dari Kecamatan Masalembu yang merupakan wilayah paling utara di Sumenep. Dari Kecamatan/Pulau Masalembu menuju Pulau Karamian, dalam kondisi cuaca normal membutuhkan waktu selama 5 jam perjalanan laut.
“Selama ini kami bertanya-tanya, kenapa kok kapal tidak mau sandar di dermaga. Padahal dermaganya sudah 5 bulan lalu selesai dikerjakan. Kalau saja kapal mau sandar di dermaga, tentu sangat mempermudah kami,” ujarnya
ia menegaskan, dermaga di Pulau Karamian itu dibangun menggunakan dana APBN. Saat penyelesaian pembangunan dermaga tersebut, sebagai kepala desa pihaknya tidak pernah mendapat pemberitahuan dari pihak terkait.
“Tiba-tiba pembangunan dermaga itu selesai, yang mengerjakan pergi begitu saja. Saya tidak pernah bertemu dengan pihak-pihak mana pun terkait pembangunan dermaga itu,” tukasnya. (Arifin/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
