PortalMadura.Com, Jakarta – Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan keseriusannya mengenai rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta.
Saat melakukan buka bersama dengan seluruh kepala lembaga Negara di Istana Negara, Jakarta, Jokowi sapaan akrab Joko Widodo menyatakan Pemerintah telah membahas pemindahan tersebut selama tiga Tahun dan telah memerintahkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional untuk mengkaji rencana itu selama satu setengah Tahun.
“Kita tahu semuanya bahwa di Pulau Jawa ini sudah dihuni 57 persen dari total penduduk kita atau 149 juta orang padahal di pulau yang lain misalnya di Sumatera 21 persen dan Kalimatan baru dihuni oleh 6 persen,” ujar Jokowi di Istana Negara pada Senin kemarin.
Pemerintah kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan berkonsultasi dengan kepala lembaga negara terkait terkait rencana itu.
Dia juga menegaskan bahwa pemindahan tersebut akan segera diputuskan setelah konsultasi dilakukan
“Baik dari sisi hukum dan politiknya tapi perlu kami sampaikan bahwa dari sisi lingkungan terutama yang berkaitan dengan kebencanaan memang Jakarta kita tahu semuanya bahwa kita tau berada di ring of fire dan juga banjir,” jelas dia. dilaporkan Andadolu Agency, Selasa (7/5/2019).
Dia pun menjelaskan bahwa ada tiga alternatif daerah yang akan dipilih menjadi ibu kota Pemerintahan yang baru.
Daerah itu jelas Jokowi telah menyiapkan 80 ribu Ha hingga 300 ribu Ha.
“Di Jakarta ini ada 66 ribu Ha sehingga apa yang sudah tersedia ini lebih dari cukup hanya untuk pakai ibu kota Pemerintahan artinya tinggal memutuskan,” tegas dia.
Dari sisi biaya, Jokowi mengingatkan kepada Menteri Keuangan agar rencana tersebut bisa berjalan tanpa terlalu membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
