PortalMadura.Com – Seorang perempuan, Vilma Trujillo, diikat dan dibakar hidup-hidup di kampung terpencil, Nikaragua. Ibu dua anak itu, baru diketahui oleh keluarganya setelah peristiwa terjadi.
Pelakunya, empat pria yang dipimpin seseorang dan mengaku sebagai pendeta evangelis. Korban tewas sepekan kemudian, PortalMadura.Com, melansir dari BBC, Kamis (2/3/2017).
Polisi setempat, akhirnya menangkap Juan Rocha, yang diduga kuat sebagai pelaku dan sejumlah pelaku lain. Anehnya, Juan Rocha justru berdalih, bahwa roh jahat lah yang mengangkat tubuh korban dan menjatuhkan pada kobaran api.
Sementara, Juru bicara Komisi HAM Nikaragua, Pablo Cuevas, meminta pada pemerintah agar lebih ketat melakukan pengawasan terhadap sekte kepercayaan.
“Sungguh tak terduga hal seperti itu bisa terjadi saat ini. Harus ada pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah,” kata Cuevas. “Kita tak bisa membiarkan hal-hal seperti itu terjadi.”
Sementara, kelompok pembela hak asasi perempuan, Autonomous Women's Movement (MAM) mengatakan, kasus tersebut merupakan contoh fanatisme dan masoginis atau kebencian terhadap wanita.
“Terlepas dari aspek agama, tak ada pembenaran atas tindakan kejam, membakar seorang perempuan, melemparkannya ke api. Mereka telah menggunakan agama untuk memanipulasi,” kata aktivis MAM, Juanita Jimenez.(liputan6.com/har)