Dicetak Jadi Green Hero, Mahasiswa Unija Ambil Bagian di Asia Pacific Youth Camp 2020

Avatar of PortalMadura.com
Dicetak Jadi Green Hero, Mahasiswa Unija Ambil Bagian di Asia Pacific Youth Camp 2020
Yusuf Ardiansyah meraih Best Green Project pada kegiatan Asia Pacific Youth Camp 2020 (Foto. Ist for PortalMadura.Com)

PortalMadura.Com, – Mahasiswa Universitas Wiraraja () Sumenep, Madura, Jawa Timur, ambil bagian pada kegiatan yang diselenggarakan oleh studec fellowship International, di Bali.

Ia adalah Yusuf Ardiansyah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Unija, Sumenep. Satu-satunya mahasiswa dari Madura yang mengikuti Asia Pacific Youth Camp tahun 2020.

Setidaknya 70 pemuda-pemudi dari 10 negara ikut menjadi peserta pada event ini. Yakni, Indonesia, Myanmar, Brunei Darussalam, Malaysia, Cambodia, Bangladesh, Nepal, Vietnam, Timor Leste, dan Pakistan.

Dicetak Jadi Green Hero, Mahasiswa Unija Ambil Bagian di Asia Pacific Youth Camp 2020

Yusuf Ardiansyah menyebutkan, Indonesia berkelompok dengan peserta dari negara Brunei Darussalam dan Nepal. “Kelompok saya dari Brunei dan Nepal,” terang Ardi sapaan akrab Yusuf Ardiansyah, pada PortalMadura.Com via telepon, Sabtu (25/1/2020).

Asia Pacific Youth Camp merupakan program pembelajaran pengalaman yang dirancang untuk pemuda dari berbagai penjuru dunia yang bertujuan memfasilitasi untuk belajar menjadi Agen Perubahan Lingkungan (Green Hero).

Selain itu, melatih jiwa kepemimpinan dari perspektif budaya yang diharapkan tercipta gerakan-gerakan baru berbasis lingkungan di negara asal para delegasi.

“Kelompok saya sepakat mengangkat proyek Desa Bebas Plastik. Saat ini, persoalan plastik kan menjadi masalah sosial dan lingkungan di dunia,” ujarnya.

Hasilnya sangat memuaskan. Ardi yang juga menyandang wakil I Kacong Cebbing Sumenep tahun 2019 ini, mendapat sertifikat kepesertaan dan meraih Best Green Project pada penyelenggaraan kedua kegiatan Asia Pacific Youth Camp 2020.

“Kita memang sengaja mengambil proyek Desa Bebas Plastik karena plastik itu sulit diurai dan butuh waktu bertahun-tahun,” sebutnya.

Dari proyek yang dilombakan itu, Ardi berharap mampu diterapkan di desa hingga berhasil maksimal. “Nantinya, kalau ini sukses di desa, bisa saja dilakukan secara nasional, bahkan Internasional,” jelas pemuda penyandang juara Duta Kampus 2019.

Sikap optimis Ardi ini bukan tanpa alasan. Ia diilhami dengan adanya desa terbersih di dunia, yaitu Desa Wisata Penglipuran. Sebuah desa adat di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.

Sementara, Rektor Unija, Sjaifurrachman mengapresiasi para mahasiswa yang ikut serta dalam sejumlah event di berbagai level, baik lokal, nasional dan Internasional.

“Selama ini, memang kita dorong agar mahasiswa mampu berkreasi dan membuahkan prestasi. Kita biayai juga,” katanya.

Ilmu yang sudah diperoleh dari pada kegiatan Asia Pacific Youth Camp 2020, pihaknya mengharapkan dapat ditularkan pada mahasiswa lain dan masyarakat, umumnya Madura dan khususnya masyarakat Sumenep.(*)

Baca Juga :

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.